tag:blogger.com,1999:blog-82862761768989727732024-03-19T06:03:46.342-07:00Apa Kabar Indonesia?Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.comBlogger20125tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-32365573234556640752013-07-02T11:36:00.002-07:002013-07-02T11:36:37.872-07:00Masalah Pendidikan di Indonesia<h2 style="background-color: #eaecee; border: 0px; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 1em 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Peran Pendidikan dalam Pembangunan</h2>
<br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia unuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bab ini akan mengkaji mengenai permasalahan pokok pendidikan, dan saling keterkaitan antara pokok tersbut, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya dan masalah-masalah aktual beserta cara penanggulangannya.</span><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi dengan pembangunan di bidang pendidikan?. Walaupun pembangunan fisiknya baik, tetapi apa gunanya bila moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi, bidang ekonomi akan bermasalah, karena tiap orang akan korupsi. Sehingga lambat laun akan datang hari dimana negara dan bangsa ini hancur. Oleh karena itu, untuk pencegahannya, pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam pembangunan negeri ini. </span><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br />
<h2 style="background-color: #eaecee; border: 0px; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 1em 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Pemerintah dan Solusi Permasalahan Pendidikan</h2>
<br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten. </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjElyzgnzrd29yG8XWcPS9Yz0Frk9DsoJH2ncETv1khsDii85itS5P9xjaApN5eQ2ATXQOzJMAz09eAxx-IWf-1350LjWF0yJS5iEd2YUwnmMHNzM7j73RpK3rbyFGoVsGm1FHGm_PaQW8/s1600/sekolah-miskin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjElyzgnzrd29yG8XWcPS9Yz0Frk9DsoJH2ncETv1khsDii85itS5P9xjaApN5eQ2ATXQOzJMAz09eAxx-IWf-1350LjWF0yJS5iEd2YUwnmMHNzM7j73RpK3rbyFGoVsGm1FHGm_PaQW8/s320/sekolah-miskin.jpg" width="320" /></a></div>
<br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika kualitas Sumber Daya Manusia dan mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan Wajib Belajar Sembilan tahun sejatinya masih menjadi PR besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. Dengan terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak-anak Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada kompetisi di era global. </span><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Kondisi ideal dalam bidang pendidikan di Indonesia adalah tiap anak bisa sekolah minimal hingga tingkat SMA tanpa membedakan status karena itulah hak mereka. Namun hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan pada saat ini. Oleh karena itu, setidaknya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam dunia pendidikan. Jika mencermati permasalahan di atas, terjadi sebuah ketidakadilan antara si kaya dan si miskin. Seolah sekolah hanya milik orang kaya saja sehingga orang yang kekurangan merasa minder untuk bersekolah dan bergaul dengan mereka. Ditambah lagi publikasi dari sekolah mengenai beasiswa sangatlah minim.</span><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Sekolah-sekolah gratis di Indonesia seharusnya memiliki fasilitas yang memadai, staf pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat, dan memiliki sistem administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit. Akan tetapi, pada kenyataannya, sekolah-sekolah gratis adalah sekolah yang terdapat di daerah terpencil yang kumuh dan segala sesuatunya tidak dapat menunjang bangku persekolahan sehingga timbul pertanyaan ,”Benarkah sekolah tersebut gratis? Kalaupun iya, ya wajar karena sangat memprihatinkan.”</span><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br />
<h2 style="background-color: #eaecee; border: 0px; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 1em 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Penyelenggaraan Pendidikan yang Berkualitas</h2>
<br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><em style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">”Pendidikan bermutu itu mahal”</em><span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.Untuk masuk TK dan SDN saja saat ini dibutuhkan biaya Rp 500.000, — sampai Rp 1.000.000. Bahkan ada yang memungut di atas Rp 1 juta. Masuk SLTP/SLTA bisa mencapai Rp 1 juta sampai Rp 5 juta.</span><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang kadang berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”. </span><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.</span><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Kondisi ini akan lebih buruk dengan adanya RUU tentang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP). Berubahnya status pendidikan dari milik publik ke bentuk Badan Hukum jelas memiliki konsekuensi ekonomis dan politis amat besar. Dengan perubahan status itu pemerintah secara mudah dapat melemparkan tanggung jawabnya atas pendidikan warganya kepada pemilik badan hukum yang sosoknya tidak jelas. Perguruan Tinggi Negeri pun berubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Munculnya BHMN dan MBS adalah beberapa contoh kebijakan pendidikan yang kontroversial. BHMN sendiri berdampak pada melambungnya biaya pendidikan di beberapa Perguruan Tinggi favorit.</span><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br />
<h2 style="background-color: #eaecee; border: 0px; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 1em 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Privatisasi dan Swastanisasi Sektor Pendidikan</h2>
<br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Privatisasi atau semakin melemahnya peran negara dalam sektor pelayanan publik tak lepas dari tekanan utang dan kebijakan untuk memastikan pembayaran utang. Utang luar negeri Indonesia sebesar 35-40 persen dari APBN setiap tahunnya merupakan faktor pendorong privatisasi pendidikan. Akibatnya, sektor yang menyerap pendanaan besar seperti pendidikan menjadi korban. Dana pendidikan terpotong hingga tinggal 8 persen (Kompas, 10/5/2005).</span><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Dalam APBN 2005 hanya 5,82% yang dialokasikan untuk pendidikan. Bandingkan dengan dana untuk membayar hutang yang menguras 25% belanja dalam APBN (www.kau.or.id). Rencana Pemerintah memprivatisasi pendidikan dilegitimasi melalui sejumlah peraturan, seperti Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, RUU Badan Hukum Pendidikan, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pendidikan Dasar dan Menengah, dan RPP tentang Wajib Belajar. Penguatan pada privatisasi pendidikan itu, misalnya, terlihat dalam Pasal 53 (1) UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Dalam pasal itu disebutkan, penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikan oleh Pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan.</span><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Seperti halnya perusahaan, sekolah dibebaskan mencari modal untuk diinvestasikan dalam operasional pendidikan. Koordinator LSM Education Network for Justice (ENJ), Yanti Mukhtar (Republika, 10/5/2005) menilai bahwa dengan privatisasi pendidikan berarti Pemerintah telah melegitimasi komersialisasi pendidikan dengan menyerahkan tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan ke pasar. Dengan begitu, nantinya sekolah memiliki otonomi untuk menentukan sendiri biaya penyelenggaraan pendidikan. Sekolah tentu saja akan mematok biaya setinggi-tingginya untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu. Akibatnya, akses rakyat yang kurang mampu untuk menikmati pendidikan berkualitas akan terbatasi dan masyarakat semakin terkotak-kotak berdasarkan status sosial, antara yang kaya dan miskin.</span><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Hal senada dituturkan pengamat ekonomi </span><strong style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Revrisond Bawsir</strong><span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">. Menurut dia, privatisasi pendidikan merupakan agenda kapitalisme global yang telah dirancang sejak lama oleh negara-negara donor lewat Bank Dunia. Melalui Rancangan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP), pemerintah berencana memprivatisasi pendidikan. Semua satuan pendidikan kelak akan menjadi badan hukum pendidikan (BHP) yang wajib mencari sumber dananya sendiri. Hal ini berlaku untuk seluruh sekolah negeri, dari SD hingga perguruan tinggi.</span><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Bagi masyarakat tertentu, beberapa PTN yang sekarang berubah status menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) itu menjadi momok. Jika alasannya bahwa pendidikan bermutu itu harus mahal, maka argumen ini hanya berlaku di Indonesia. Di Jerman, Perancis, Belanda, dan di beberapa negara berkembang lainnya, banyak perguruan tinggi yang bermutu namun biaya pendidikannya rendah. Bahkan beberapa negara ada yang menggratiskan biaya pendidikan.</span><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya membayarnya? Pemerintahlah sebenarnya yang berkewajiban untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan bermutu. Akan tetapi, kenyataannya Pemerintah justru ingin berkilah dari tanggung jawab. Padahal keterbatasan dana tidak dapat dijadikan alasan bagi Pemerintah untuk cuci tangan.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRlSIMYWBmC0ty_q9S2OOLWkOEXYfPRLxJ_yWyhw3GL_nytDtk-5g" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRlSIMYWBmC0ty_q9S2OOLWkOEXYfPRLxJ_yWyhw3GL_nytDtk-5g" /></a></div>
<span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br /></span>
<span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br /></span>
<span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br /></span>
<span style="background-color: #eaecee; color: #111111; font-family: 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br /></span>
<a href="http://gurupintar.ut.ac.id/">http://gurupintar.ut.ac.id</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-60028578427435835062013-07-02T11:26:00.000-07:002013-07-02T11:26:47.940-07:00Lima Masalah Pembangunan Pertanian<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21.046875px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Upaya mewujudkan pembangunan pertanian tidak terlepas dari berbagai macam masalah yang dihadapi, <strong>masalah Pertama</strong> yaitu penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya lahan pertanian. Dari segi kualitas, faktanya lahan dan pertanian kita sudah mengalami degradasi yang luar biasa, dari sisi kesuburannya akibat dari pemakaian pupuk an-organik. Berdasarkan Data Katalog BPS, Juli 2012, Angka Tetap (ATAP) tahun 2011, untuk produksi komoditi padi mengalami penurunan produksi Gabah Kering Giling (GKG) hanya mencapai 65,76 juta ton dan lebih rendah 1,07 persen dibandingkan tahun 2010. Jagung sekitar 17,64 juta ton pipilan kering atau 5,99 persen lebih rendah tahun 2010, dan kedelai sebesar 851,29 ribu ton biji kering atau 4,08 persen lebih rendah dibandingkan 2010, sedangkan kebutuhan pangan selalu meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk Indonesia.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPq1yDjenZe56O41shfJt2LQNBbABkWozHb_l3pFskrjVOU7TFe4043ClMFtGh6Mhg_yB1LIMb5AjLrnO4BooSXF1h9GVpQ7Cak8RiuvHMK-AloObxL54a_S-ZDBYFa2DR_PuP9ZXKp2rM/s1600/pupuk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPq1yDjenZe56O41shfJt2LQNBbABkWozHb_l3pFskrjVOU7TFe4043ClMFtGh6Mhg_yB1LIMb5AjLrnO4BooSXF1h9GVpQ7Cak8RiuvHMK-AloObxL54a_S-ZDBYFa2DR_PuP9ZXKp2rM/s320/pupuk.jpg" width="220" /></a></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21.046875px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21.046875px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Berbagai hasil riset mengindikasikan bahwa sebagian besar lahan pertanian intensif di Indonesia, terutama di Pulau Jawa telah menurun produktivitasnya, dan mengalami degradasi lahan terutama akibat rendahnya kandungan C-organik dalam tanah yaitu kecil dari 2 persen. Padahal, untuk memperoleh produktivitas optimal dibutuhkan kandungan C-organik lebih dari 2,5 persen atau kandungan bahan organik tanah > 4,3 persen. Berdasarkan kandungan C-organik tanah/lahan pertanian tersebut menunjukkan lahan sawah intensif di Jawa dan di luar Jawa tidak sehat lagi tanpa diimbangi pupuk organik dan pupuk hayati, bahkan pada lahan kering yang ditanami palawija dan sayur-sayuran di daerah dataran tinggi di berbagai daerah. Sementara itu, dari sisi kuantitasnya konfeksi lahan di daerah Jawa memiliki kultur dimana orang tua akan memberikan pembagian lahan kepada anaknya turun temurun, sehingga terus terjadi penciutan luas lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi lahan bangunan dan industri.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21.046875px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
<strong>Masalah kedua</strong> yang dialami saat ini adalah terbatasnya aspek ketersediaan infrastruktur penunjang pertanian yang juga penting namun minim ialah pembangunan dan pengembangan waduk. Pasalnya, dari total areal sawah di Indonesia sebesar 7.230.183 ha, sumber airnya 11 persen (797.971 ha) berasal dari waduk, sementara 89 persen (6.432.212 ha) berasal dari non-waduk. Karena itu, revitalisasi waduk sesungguhnya harus menjadi prioritas karena tidak hanya untuk mengatasi kekeringan, tetapi juga untuk menambah layanan irigasi nasional. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, 42 waduk saat ini dalam kondisi waspada akibat berkurangnya pasokan air selama kemarau. Sepuluh waduk telah kering, sementara 19 waduk masih berstatus normal. Selain itu masih rendahnya kesadaran dari para pemangku kepentingan di daerah-daerah untuk mempertahankan lahan pertanian produksi, menjadi salah satu penyebab infrastruktur pertanian menjadi buruk.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRMYghQR1Zfb6gG9lmQxSa7tTrT0ZACNx2xDFVSy-Ajo8F2vTYYEg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRMYghQR1Zfb6gG9lmQxSa7tTrT0ZACNx2xDFVSy-Ajo8F2vTYYEg" /></a></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21.046875px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21.046875px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Selanjutnya, <strong>masalah ketiga </strong>adalah adanya kelemahan dalam sistem alih teknologi. Ciri utama pertanian modern adalah produktivitas, efisiensi, mutu dan kontinuitas pasokan yang terus menerus harus selalu meningkat dan terpelihara. Produk-produk pertanian kita baik komoditi tanaman pangan (hortikultura), perikanan, perkebunan dan peternakan harus menghadapi pasar dunia yang telah dikemas dengan kualitas tinggi dan memiliki standar tertentu. Tentu saja produk dengan mutu tinggi tersebut dihasilkan melalui suatu proses yang menggunakan muatan teknologi standar. Indonesia menghadapi persaingan yang keras dan tajam tidak hanya di dunia tetapi bahkan di kawasan ASEAN. Namun tidak semua teknologi dapat diadopsi dan diterapkan begitu saja karena pertanian di negara sumber teknologi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan negara kita, bahkan kondisi lahan pertanian di tiap daerah juga berbeda-beda. Teknologi tersebut harus dipelajari, dimodifikasi, dikembangkan, dan selanjutnya baru diterapkan ke dalam sistem pertanian kita. Dalam hal ini peran kelembagaan sangatlah penting, baik dalam inovasi alat dan mesin pertanian yang memenuhi kebutuhan petani maupun dalam pemberdayaan masyarakat. Lembaga-lembaga ini juga dibutuhkan untuk menilai respon sosial, ekonomi masyarakat terhadap inovasi teknologi, dan melakukan penyesuaian dalam pengambilan kebijakan mekanisasi pertanian</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21.046875px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Hal lainnya sebagai <strong>masalah keempat</strong>, muncul dari terbatasnya akses layanan usaha terutama di permodalan. Kemampuan petani untuk membiayai usaha taninya sangat terbatas sehingga produktivitas yang dicapai masih di bawah produktivitas potensial. Mengingat keterbatasan petani dalam permodalan tersebut dan rendahnya aksesibilitas terhadap sumber permodalan formal, maka dilakukan pengembangkan dan mempertahankan beberapa penyerapan input produksi biaya rendah (<em>low cost production</em>) yang sudah berjalan ditingkat petani. Selain itu, penanganan pasca panen dan pemberian kredit lunak serta bantuan langsung kepada para petani sebagai pembiayaan usaha tani cakupannya diperluas. Sebenarnya, pemerintah telah menyediakan anggaran sampai 20 Triliun untuk bisa diserap melalui tim Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Bank BRI khusus Kredit Bidang Pangan dan Energi.</div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21.046875px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Yang terakhir menyangkut, <strong>masalah kelima</strong> adalah masih panjangnya mata rantai tata niaga pertanian, sehingga menyebabkan petani tidak dapat menikmati harga yang lebih baik, karena pedagang telah mengambil untung terlalu besar dari hasil penjualan. </div>
<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21.046875px; padding: 5px 0px 5px 15px; text-align: justify;">
Pada dasarnya komoditas pertanian itu memiliki beberapa sifat khusus, baik untuk hasil pertanian itu sendiri, untuk sifat dari konsumen dan juga untuk sifat dari kegiatan usaha tani tersebut, sehingga dalam melakukan kegiatan usaha tani diharapkan dapat dilakukan dengan seefektif dan seefisien mungkin, dengan memanfaatkan lembaga pemasaran baik untuk pengelolaan, pengangkutan, penyimpanan dan pengolahannya. Terlepas dari masalah-masalah tersebut, tentu saja sektor pertanian masih saja menjadi tumpuan harapan, tidak hanya dalam upaya menjaga ketahanan pangan nasional tetapi juga dalam penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan masyarakat dan penyumbang devisa bagi negara.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-16197304382592708222013-07-02T11:13:00.001-07:002013-07-02T11:13:19.548-07:00Kondisi Pertanian Indonesia Menurut Pandangan Mahasiswa Pertanian Indonesia<div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px;">
<span style="font-size: x-small;">Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Sektor ini merupakan sektor yang tidak mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah dalam pembangunan bangsa. Mulai dari proteksi, kredit hingga kebijakan lain tidak satu pun yang menguntungkan bagi sektor ini. Program-program pembangunan pertanian yang tidak terarah tujuannya bahkan semakin menjerumuskan sektor ini pada kehancuran. Meski demikian sektor ini merupakan sektor yang sangat banyak menampung luapan tenaga kerja dan sebagian besar penduduk kita tergantung padanya.</span></div>
<div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px;">
<span style="font-size: x-small;">Perjalanan pembangunan pertanian Indonesia hingga saat ini masih belum dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan kontribusinya pada pendapatan nasional.</span></div>
<div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcToVR22LR2CfhdarKUAQKNkGLCn925iHiYY_m7aVs16_mmlRe7A" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcToVR22LR2CfhdarKUAQKNkGLCn925iHiYY_m7aVs16_mmlRe7A" /></a></div>
<div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px;">
<span style="font-size: x-small;">Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional. Ada beberapa hal yang mendasari mengapa pembangunan pertanian di Indonesia mempunyai peranan penting, antara lain: potensi Sumber Daya Alam yang besar dan beragam, pangsa terhadap pendapatan nasional yang cukup besar, besarnya pangsa terhadap ekspor nasional, besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini, perannya dalam penyediaan pangan masyarakat dan menjadi basis pertumbuhan di pedesaan. Potensi pertanian Indonesia yang besar namun pada kenyataannya sampai saat ini sebagian besar dari petani kita masih banyak yang termasuk golongan miskin. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah pada masa lalu bukan saja kurang memberdayakan petani tetapi juga terhadap sektor pertanian keseluruhan.</span></div>
<div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px;">
<span style="font-size: x-small;">Pembangunan pertanian pada masa lalu mempunyai beberapa kelemahan, yakni hanya terfokus pada usaha tani, lemahnya dukungan kebijakan makro, serta pendekatannya yang sentralistik. Akibatnya usaha pertanian di Indonesia sampai saat ini masih banyak didominasi oleh usaha dengan: (a) skala kecil, (b) modal yang terbatas, (c) penggunaan teknologi yang masih sederhana, (d) sangat dipengaruhi oleh musim, (e) wilayah pasarnya lokal, (f) umumnya berusaha dengan tenaga kerja keluarga sehingga menyebabkan terjadinya involusi pertanian (pengangguran tersembunyi), (g) akses terhadap kredit, teknologi dan pasar sangat rendah, (h) pasar komoditi pertanian yang sifatnya mono/oligopsoni yang dikuasai oleh pedagang-pedagang besar sehingga terjadi eksploitasi harga yang merugikan petani. Selain itu, masih ditambah lagi dengan permasalahan-permasalahan yang menghambat pembangunan pertanian di Indonesia seperti pembaruan agraria (konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian) yang semakin tidak terkendali lagi, kurangnya penyediaan benih bermutu bagi petani, kelangkaan pupuk pada saat musim tanam datang, swasembada beras yang tidak meningkatkan kesejahteraan petani dan kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Petani, menuntut pemerintah untuk dapat lebih serius lagi dalam upaya penyelesaian masalah pertanian di Indonesia demi terwujudnya pembangunan pertanian Indonesia yang lebih maju demi tercapainya kesejahteraan masyarakat Indonesia.</span></div>
<div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px;">
<span style="font-size: x-small;">Pembangunan pertanian di masa yang akan datang tidak hanya dihadapkan untuk memecahkan masalah-masalah yang ada, namun juga dihadapkan pula pada tantangan untuk menghadapi perubahan tatanan politik di Indonesia yang mengarah pada era demokratisasi yakni tuntutan otonomi daerah dan pemberdayaan petani. Disamping itu, dihadapkan pula pada tantangan untuk mengantisipasi perubahan tatanan dunia yang mengarah pada globalisasi dunia. Oleh karena itu, pembangunan pertanian di Indonesia tidak saja dituntut untuk menghasilkan produk-produk pertanian yang berdaya saing tinggi namun juga mampu mengembangkan pertumbuhan daerah serta pemberdayaan masyarakat. Ketiga tantangan tersebut menjadi sebuah kerja keras bagi kita semua apabila menginginkan pertanian kita dapat menjadi pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dapat menjadi motor penggerak pembangunan bangsa. Di bawah ini terdapat beberapa rekomendasi, tawaran, saran, masukan dan juga tuntutan hasil dari pemikiran mahasiswa-mahasiswa pertanian Indonesia yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Pertanian Indonesia (FKMPI) terkait strategi pembangunan pertanian di Indonesia, yaitu sebagai berikut:</span></div>
<ol style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; margin-top: 0px; padding: 0px 0px 0px 24px;">
<li><span style="font-size: x-small;">Optimalisasi program pertanian organik secara menyeluruh di Indonesia serta menuntut pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian yang produktif dan ramah lingkungan.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Regulasi konversi lahan dengan ditetapkannya kawasan lahan abadi yang eksistensinya dilindungi oleh undang-undang. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Penguatan sistem kelembagaan tani dan pendidikan kepada petani, berupa program insentif usaha tani, program perbankan pertanian, pengembangan pasar dan jaringan pemasaran yang berpihak kepada petani, serta pengembangan industrialisasi yang berbasis pertanian/pedesaan, dan mempermudah akses-akses terhadap sumber-sumber informasi IPTEK.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Indonesia harus mampu keluar dari WTO dan segala bentuk perdagangan bebas dunia pada tahun 2014.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Perbaikan infrastruktur pertanian dan peningkatan teknologi tepat guna yang berwawasan pada konteks kearifan lokal serta pemanfaatan secara maksimal hasil-hasil penelitian ilmuwan lokal.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Peningkatan mutu dan kesejahteraan penyuluh pertanian.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Membuat dan memberlakukan Undang-Undang perlindungan atas Hak Asasi Petani.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Memposisikan pejabat dan petugas di setiap instansi maupun institusi pertanian dan perkebunan sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Mewujudkan segera reforma agraria.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Perimbangan muatan informasi yang berkaitan dengan dunia pertanian serta penyusunan konsep jam tayang khusus untuk publikasi dunia pertanian di seluruh media massa yang ada.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Bimbingan lanjutan bagi lulusan bidang pertanian yang terintegrasi melalui penumbuhan wirausahawan dalam bidang pertanian (inkubator bisnis) berupa pelatihan dan pemagangan (retoling) yang berorientasi life skill, entrepreneurial skill dan kemandirian berusaha, program pendidikan dan pelatihan bagi generasi muda melalui kegiatan magang ke negara-negara dimana sektor pertaniannya telah berkembang maju, peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi pertanian, pengembangan program studi bidang pertanian yang mampu menarik generasi muda, serta program-program lain yang bertujuan untuk menggali potensi, minat, dan bakat generasi muda di bidang pertanian serta melahirkan generasi muda yang mempunyai sikap ilmiah, professional, kreatif, dan kepedulian sosial yang tinggi demi kemajuan pertanian Indonesia, seperti olimpiade pertanian, gerakan cinta pertanian pada anak, agriyouth camp, dan lain-lain.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Membrantas mafia-mafia pertanian. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Melibatkan mahasiswa dalam program pembangunan pertanian melalui pelaksanaan bimbingan massal pertanian, peningkatan daya saing mahasiswa dalam kewirausahaan serta dana pendampingan untuk program–program kemahasiswaan.</span></li>
</ol>
<div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px;">
<span style="font-size: x-small;">Banyak hal yang harus kita lakukan dalam mengembangkan pertanian pada masa yang akan datang. Kesejahteraan petani dan keluarganya merupakan tujuan utama yang menjadi prioritas dalam melakukan program apapun. Tentu hal itu tidak boleh hanya menguntungkan satu golongan saja namun diarahkan untuk mencapai pondasi yang kuat pada pembangunan nasional. Pembangunan adalah penciptaan sistem dan tata nilai yang lebih baik hingga terjadi keadilan dan tingkat kesejahteraan yang tinggi. Pembangunan pertanian harus mengantisipasi tantangan demokratisasi dan globalisasi untuk dapat menciptakan sistem yang adil. Selain itu harus diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, khususnya petani melalui pembangunan sistem pertanian dan usaha pertanian yang kuat dan mapan. Dimana Sistem tersebut harus dapat berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan desentralistik. @diperoleh dari berbagai sumber).</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy4HQRR3d5Pmce9XfWLYwf3LzJNj1cyt-R1QwxiOf3o-_hv_mAtX-98XXYbmRxfrMMkhUCPpfYF-dMftwdC_PuGTBZwd2YE-j6o4TILvXKFeC9iA2HZ6cXBlTZdViTllk1Pk266kSsvSU/s1600/BajakSawah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="207" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy4HQRR3d5Pmce9XfWLYwf3LzJNj1cyt-R1QwxiOf3o-_hv_mAtX-98XXYbmRxfrMMkhUCPpfYF-dMftwdC_PuGTBZwd2YE-j6o4TILvXKFeC9iA2HZ6cXBlTZdViTllk1Pk266kSsvSU/s320/BajakSawah.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQsLxHA9gRj8OTAG65gq1cnP5ImnzZrCbju03siNSsITooMfhDNpQ" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQsLxHA9gRj8OTAG65gq1cnP5ImnzZrCbju03siNSsITooMfhDNpQ" /></a></div>
<div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px;">
<a href="http://paskomnas.com/">http://paskomnas.com</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-38469040499739999552013-07-02T11:06:00.002-07:002013-07-02T11:06:46.727-07:00Kebijakan Pemerintah Mengenai Pengangguran<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; padding: 0px 0px 18px;">
Penganggur itu berpotensi menimbulkan kerawanan berbagai kriminal dan gejolak sosial, politik dan kemiskinan. Selain itu, pengangguran juga merupakan pemborosan yang luar biasa. Setiap orang harus mengkonsumsi beras, gula, minyak, pakaian, listrik, air bersih dan sebagainya setiap hari, tapi mereka tidak mempunyai penghasilan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwP7XHS9P4GleoastSOD5doFnPY90ALuMWGQbtR69G9_aiHBMzXkG-UWVUEPkKwwT_uvFGzELZgW1SRzfLdUBJMl5ZDexSq6du2GWeDdApMpGPPqgbHstZUdUwwDNdRl1cQiMH3fDpIWM/s1600/pengangguran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwP7XHS9P4GleoastSOD5doFnPY90ALuMWGQbtR69G9_aiHBMzXkG-UWVUEPkKwwT_uvFGzELZgW1SRzfLdUBJMl5ZDexSq6du2GWeDdApMpGPPqgbHstZUdUwwDNdRl1cQiMH3fDpIWM/s1600/pengangguran.jpg" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; padding: 0px 0px 18px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; padding: 0px 0px 18px;">
Oleh karena itu, apa pun alasan dan bagaimanapun kondisi Indonesia saat ini masalah pengangguran harus dapat diatasi dengan berbagai upaya.<br />Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan sesuai dengan UUD 45 pasal 27 ayat 2. Sebagai solusi pengangguran berbagai strategi dan kebijakan dapat ditempuh, untuk itu diperlukan kebijakan yaitu :</div>
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; padding: 0px 0px 18px;">
1.Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar. Serta pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan andal bersaing di bidangnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; padding: 0px 0px 18px;">
Mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan usaha yang menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah yang mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan informasi pasar dan peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS dan pihak lainnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; padding: 0px 0px 18px;">
2.Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan, khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia.</div>
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; padding: 0px 0px 18px;">
3.Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur. Seperti PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) Dengan membangun lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan baik dan mendapat perhatian khusus. Secara teknis dan rinci.</div>
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; padding: 0px 0px 18px;">
4.Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing maupun Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas dan disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang kondusif untuk menciptakan lapangan kerja.</div>
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; padding: 0px 0px 18px;">
5.Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia (khususnya daerah-daerah yang belum tergali potensinya) dengan melakukan promosi-promosi keberbagai negara untuk menarik para wisatawan asing, mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.</div>
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; padding: 0px 0px 18px;">
6.Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan baku berupa pelat baja.</div>
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; padding: 0px 0px 18px;">
7.Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan menikah pada usia dini) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan sisi angkatan kerja baru atau melancarkan sistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk padat ke daerah yang jarang penduduk dengan difasilitasi sektor pertanian, perkebunan atau peternakan oleh pemerintah.</div>
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; padding: 0px 0px 18px;">
8.Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil. Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.</div>
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; padding: 0px 0px 18px;">
9.Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang berorientasi kompetensi. Karena sebagian besar para penganggur adalah para lulusan perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja.</div>
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; padding: 0px 0px 18px;">
10.Segera mengembangkan potensi kelautan dan pertanian. Karena Indonesia mempunyai letak geografis yang strategis yang sebagian besar berupa lautan dan pulau-pulau yang sangat potensial sebagai negara maritim dan agraris. Potensi kelautan dan pertanian Indonesia perlu dikelola secara baik dan profesional supaya dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif</div>
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; padding: 0px 0px 18px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #414141; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; padding: 0px 0px 18px;">
<a href="http://wahyumedia.wordpress.com/">http://wahyumedia.wordpress.com</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-32181828595293748862013-07-02T11:00:00.002-07:002013-07-02T11:00:45.741-07:00Penambahan PNS Bisa Menambah Beban Uang Negara?<div style="background-color: #f7f6f6; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
Pemerintah tidak satu suara menyangkut persoalan Pegawai Negeri Sipil ( PNS ). Para Petinggi Kemenkeu menyebutkan, jumlah PNS sudah menbludak dan membebani keuangan Negara, sehingga ada rencana tawaran pesiun dini. Namun, menurut Deputi SDM Bidang Aparatur Kementrian Pendayagunanan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Kemempan - RB ) RB Ramli Naliboho, jumlah PNS di Indonesia masih dikatakan wajar, Dia membandingkan dengan sejumlah Negara Tetangga.</div>
<div style="background-color: #f7f6f6; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
" Kalau secara Nasional kita belum kelebihan dibanding Negara lain, tapi tipologi Negara memang berbeda - beda. kalau kita hanya 2,3 % dibanding Malaysia mencapai 2,7 % dan singapura 3,5 % dari jumlah penduduk. " Tutur Ramli di Jakarta. Jumat (24/6).</div>
<div style="background-color: #f7f6f6; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
Dari data total jumlah PNS di Indonesia per Mei 2011, 4.708.330 orang. Dengan perincian 34 % latarbelakang Pendidikan SMA, 32 % Strata, 1,27 % Diploma, 3 % Strata 2 dan Strata 3, sisanya SLTP dan SD.</div>
<div style="background-color: #f7f6f6; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
Pada prinsipnya bertambahnya pegawai, maka bertambah pula beban APBN karena gaji diambil dan kantong APBN. Tapi sebaliknya pula, penambahan pegawai itu bisa menambah uang untuk negara jika kenerja pegawai itu maksimal," jelas Ramli.</div>
<div style="background-color: #f7f6f6; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
Mengenai ada instansi yang mengalami kelebihan pegawai, menurutnya itu dikarenakan banyak faktor, diantaranya kemajuan Tekhnologi, sehingga tidak satu pekerjaan tidak perlu dikerjakan banyak tangan. Kemudian mengenai rencana penambahan CPNS Th.2011 dikatakan Ramli masih digodok bersama Badan Anggaran DPR RI dan Kementrian Keuangan.</div>
<div style="background-color: #f7f6f6; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
" Ya, karena patokan kita adalah besaran anggaran untuk membayar Gaji PNS, keuangan kita kan belum terlalu besar, walaupun jumlah PNS kita masih diangka wajar, tapi kembali ke kondisi keuangan, Apakah Negara mampu membayar Gaji Pagawai nantinya." paparnya.</div>
<div style="background-color: #f7f6f6; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
Yang pasti, lanjut Ramli, penerimaan CPNS tahun ini, jumlahnya didominasi oleh pengangkatan honorer. Itu sudah jadi kesepakatan DPR dan Pemerintah. Sebagian bear jatah kursi CPNS diutamakan untuk Tenaga honorer yang memang memenuhi syarat ," Tegasnya.</div>
<div style="background-color: #f7f6f6; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
Ditambahkannya, usulan honorer yang diajukan Men Pen itu mencapai angka 150 ribu, sayangnya hanya 40 % dari angka itu yang memenuhi syarat.</div>
<div style="background-color: #f7f6f6; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
Menurut penilaian masyarakat, jam kerja bagi PNS itu tidak jelas, tidak sedikit para PNS berangkat kerjanya antara jam 9 pagi lalu pulang kerja jam 2 siang, bahkan ada juga jam 11 pagi sudah pulang kerja. Lalu jam kerja bagi PNS itu efektifitasnya jam berapa sampai jam berapa.? lalu yang dikerjakan oleh para PNS itu apa.. ? kalau jam kerjanya sangat pendek sekali. Lalu apa yang dihasilkan dari PNS dengan kinerja seperti itu..?. Apakah tidak ada sangsi bagi para PNS yang berkelakuan seperti itu.Bahkan ada juga PNS yang berkeliaran di jalanan, di warung-warung makan, dan ada juga yang pergi ke Mall dengan pakaian dinas pada jam kerja. Seolah-olah mereka bangga dengan menyandang predikat PNS, karena merasa mereka pada posisi u yang aman, yaitu jika pensiun nanti akan mendapatkan uang pesangon yang sangat besar dan uang pensiunan bulanan, beda dengan Pegawai Swasta yang hanya dapat pesangon saja itupun sesuai kebijakan perusahaan masing-masing.Kalau hal itu tidak ada tindak lanjutnya, sama saja Pemerintah mengeluarkan Dana bagi orang-orang malas yang berstatus Pegawai Pemerintahan.</div>
<div style="background-color: #f7f6f6; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
Karena hal ini sangat bertolak belakang dengan peraturan jam kerja pada perusahaan Swasta. Bahkan kalau di Perusahaan Swasta peraturannya sangat ketat sekali. Datang terlambat, pulang cepat, tidak hadir tanpa keterangan ( mangkir ) bisa mendapatkan sangsi yang sangat berat, bahkan bisa mengakibatkan pemutusan hubungan kerja. Sebaiknya pemerintah memikirkan hal tersebut, memang dulu di berita televisi ataupun media cetak mengadakan razia bagi PNS yang kurang disiplin, tapi sekarang sudah tidak ada lagi berita yang melakukan hal tersebut, karena pada kenyataannya masih ada PNS yang berbuat seperti itu.</div>
<div style="background-color: #f7f6f6; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
Sebaiknya peraturan jam kerja disamakan dengan peraturan yang diterapkan oleh perusahaan swasta, dan juga sangsi kedisiplinan juga diterapkan sama seperti peraturan di perusahaan swasta. Kalau Jam kerja dan peraturan Kedisiplinan PNS diterapkan seperti peraturan di Perusahaan Swasta, akan bisa meningkatkan kinerja para PNS. Sebagai contoh peraturan yang ada di perusahaan swasta.</div>
<div style="background-color: #f7f6f6; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
Terlambat, pulang cepat, tidak masuk kerja tanpa keterangan ( mangkir ) akan dapat sangsi yang berat. Jika melakukan tindakan indisipliner akan dapat Surat Peringatan ( SP ) pertama. Jika melakukan kesalahan lagi akan dapat SP yang kedua, dan jika melakukan lagi akan dapat SP yang ke tiga yang bisa mengakibatkan karyawan bisa dikeluarkan secara tidak terhormat ( dipecat ).</div>
<div style="background-color: #f7f6f6; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
Jika peraturan di Pegawai Negeri diterapkan seperti itu. para PNS akan bisa berfikir dua kali untuk melakukan hal- hal yang bisa berakibat fatal bagi PNS. Bukan sebagai Aji mumpung hingga bekerja asal - asalan saja. Asal absen. asal berangkat, asal kelihatan berangkat kerja. Di samping itu juga ada pemantuan secara rutin bagi para PNS yang bekerja asal-asalan.</div>
<div style="background-color: #f7f6f6; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://suaramerdeka.com/foto_aktual/9a039f227b672ac4e364346b3cc58304.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="127" src="http://suaramerdeka.com/foto_aktual/9a039f227b672ac4e364346b3cc58304.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="http://djuliwismadi.blogspot.com/">http://djuliwismadi.blogspot.com</a></div>
<div style="background-color: #f7f6f6; color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-7904275742533692572013-07-02T10:57:00.002-07:002013-07-02T10:57:33.503-07:00Solusi Pemerintah dalam mengatasi Pengangguran di Indonesia<div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Berbagai upaya dari Pemerintah untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Namun belum ada Program yang paling pas dan bisa menjadikan solusi yang tepat dalam mengatasi pengangguran dan kemiskinan. Bahkan boleh di kata program yang diterapkan pemerintah sampai saat ini, ada yang dianggap gagal, dan ada juga yang dianggap menjadi bumerang bagi keuangan Negara. Sebagai contoh Program yang dianggap gagal adalah :<br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><b style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><u><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;">Program Bantuan Langsung Tunai ( BLT ) yang dilakukan pada Th.2005 dan Th. 2008</span></u></b><br style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Tujuan dari Program BLT bagi RTS ( Rumah Tangga Sasaran ) dalam rangka kompensasi pengarang subsidi BBM adalah :</span></span><br />
<ol style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
<li style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">Membantu Masyarakat miskin agar tetap dapat memenuhi kebutuhan dasarnya.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">Mencegah penurunan taraf kesejahteraan Masyarakat Miskin akibat kesulitan ekonomi.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">Meningkatkan Tanggung jawab Sosial Bersama ( Departemen Sosial RT 2008:7)</span></li>
</ol>
<div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Pada prateknya. BLT tidak efektif menjangkau rakyat miskin dan menimbulkan berbagai masalah di lapangan</span></div>
<ol style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
<li style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">BLT tidak memiliki efektifitas dari segi penyaluran dilapangan. Kita sering menjumpai kasus pemberian bantuan yang tidak tepat sasaran. Misalnya, Rumah Miskin justru tidak mendapatkan bantuan, namun Rumah Tangga yang lebih mampu mendapatkan bantuan. Barangkali Pemerintah dapat menanggap bahwa ini bersifat kasuistik. Namun pada prakteknya, kesalahan Penyaluran bantuan berawal dari data yang tidak jelas dan menimbulkan gesekan di masyarakat. Hingga sekarang tidak pernah dilakukan pendataan dan pencacahan ulang tentang data Rumah Tangga Miskin tersebut.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">Besarnya BLT plus yang sama dengan BLT pada Th 2005. Jika kita berfikir menggunakan logika, tentu saja tidak masuk akal. Faktor Inflasi, kenaikan biaya hidup dan menurunnya daya beli masyarakat, mestinya dipertimbangkan dalam memperhitungkan besarnya bantuan. BLT plus memang sedikit berbeda dengan BLT, yaitu terdapat tambahan barang kebutuhan pokok. Namun BLT Plus tentu saja tidak akan cukup untuk mengcaunter kenaikan biaya hidup pada saat ini. Belum lagi jika kita berfikir tentang inflasi yang akan terjadi akibat kenaikan harga BBM. yang tentu saja akan menambah beban masyarakat miskin.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">Dalam masalah sosial, BLT menyebabkan moral hazard, dimana BLT dapat menurunkan mental masyarakat dan tidak mendidik secara jangka panjang. Terdapat sebagian masyarakat yang pada akhirnya mengaku miskin karena ingin mendapatkan bantuan. Mereka dengan " Cap Miskin " demi memperoleh rupiah tertentu. Mental masyarakat akan menjadi buruk dengan Program BLT.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">Penyaluran BLT bermasalah karena tidak didukung dengan kelembagaan yang baik. Penerapan BLT secara terburu-buru dan tidak disertai dengan kesiapan Aparat Pemerintah, tentu saja akan berakibat tidak efektifnya penyaluran BLT.</span></li>
</ol>
<div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">Dampak lain yaitu bantuan yang diberikan Pemerintah kepada masyarakat dengan tujuan memberikan subsidi kepada masyarakat atas kenaikan BBM malah digunakan masyarakat untuk kebutuhan yang mendasar, hal ini menjadi bukti bahwa pemberian subsidi BBM kepada masyarakat miskin lewat Bantuan Langsung Tunai masih belum efektif. Berkaca pada kebijakan BLT dimasa lalu ( kebijakan BLT Th.2005 ) banyak kelemahan -kelemahan dan masalah-masalah yang akan ditimbulkan oleh kebijakan BLT ini, antara lain :</span></div>
<div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
<ol>
<li style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">Kebijakan BLT bukan kebijakan yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan kemiskinan di Indonesia ini, dikarenakan kebijakan ini tidak mampu meningkatkan derajat dan tingkat kesejahteraan masyarakat miskin.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">Efektifitas dan efisiensi penggunaan dana BLT yang dapat di ukur dan diawasi karena lemahnya fungsi pengawasan pemerintah terhadap kebijakan tersebut.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">Validitas data masyarakat miskin yang diragukan sehingga akan berdampak pada ketetapan pemberian Dana BLT kepada masyarakat yang berhak.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">Peran aktif masyarakat yang kurang / minim. sehingga optimalisasi kinerja Program yang sulit direalisasikan.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">Kebijakan BLT memiliki kecenderungan menjadi pemicu konflik sosial di masyarakat.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;">Dari sisi Keuangan Negara, kebijakan BLT merupakan kebijakan yang bersifat menghambur-hamburkan uang negara, karena kebijakan tersebut tidak mampu menyelesaikan masalah kemiskinan secara berkelanjutan dan tidak mampu menti mulus produktifitas masyarakat miskin.</span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<b><u style="background-color: white;">Kesimpulan :</u></b></div>
</div>
<div style="color: #666666; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;">BLT yang sudah pernah dilakukan yakni pada Th 2005 bisa dianggap gagal, jadi seharusnya pemerintah bisa berkaca pada kegagalan terdahulu. seharusnya mengapa harus dilakukan kembali dengan adanya BLT Plus pada Th 2008 yang dilakukan kembali bisa juga gagal. Bisa kita simpulkan bahwa, walaupun BLT Plus merupakan sebuah Program baik yang dibuat oleh pemerintah dengan tujuan ingin mensejahterakan masyarakatnya, terkait menghadapi dampak naiknya Minyak dunia bisa dikatakan merupakan Program gagal yang dilakukan oleh Pemerintah, karena terbukti terdapat banyak sekali kelemahannya dalam penerapan dan di lapangan sendiri kita mengetahui bahwa banyak sekali masyarakat yang tidak puas terhadap BLT Plus tersebut. Dan semoga saja tidak ada BLT yang ke Tiga kalinya. Cukup dua kali saja.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-32963032940759660522013-07-02T10:54:00.003-07:002013-07-02T10:54:32.918-07:00Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Dalam upaya peningkatan kehidupan ekonomi, individu, dan anggota masyarakat tidak hanya tergantung pada peranan pasar melalui sektor swasta. Peran pemerintah dan mekanisme pasar (interaksi permintaan dan penawaran pasar) merupakan hal yang bersifat komplementer (bukan substitusi) dengan pelaku ekonomi lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki fungsi penting dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilisasi, alokasi, dan distribusi. Adapun penjelasannya sebagai berikut :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
</div>
<ul style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<li><span style="background-color: white;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 18px; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px; text-indent: -18pt;">Fungsi Stabilisasi, yakni fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan, dan keamanan.</span></span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px; text-indent: -18pt;">Fungsi Alokasi, yakni fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa publik seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.</span></li>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px; text-indent: -18pt;">Fungsi Distribusi, yakni fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify; text-indent: -24px;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="background-color: white; line-height: 18px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: -24px;">
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<b><span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Untuk mengatasi masalah dibidang ekonomi pemerintah menggunakan kebijakn-kebijakan tertentu.Terdapat tiga kebijakan pemerintah dibidang ekonomi makro,yaitu<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<b><span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">1.Kebijakan Fiskal<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"> Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian pada kondisi yang lebih baik.Kebijakan fiscal berhubungan erat dengan kegiatan pemerintah sebagai pelaku sector public.Dalam hal penerimaan pemerintah dianggap sebagai suatu cara untuk mengatur mobilitas dana domestic,dengan instrumen utamanya pajak dan pengeluaran Negara.Kebijakan fiskal pemerintah yang bersifat ekspansif dilakukan pada saat perekonomian sedang menghadapi masalah penmgangguran yang tinggi.Dilakukan dengan memperbesar pengeluaran pemerintah(misal menambah subsidi kepada rakyat kecil)dan mengurangi tingkat pajak.Sedangkan yang </span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">bersifat kontraktif dilakukan pada saat perekonomian mencapai kesempatan kerja atau menghadapi inflasi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">2.Kebijakn Moneter<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"> Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi yang digunakan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter,untuk mengendalikan/mengarahkan perekonomian pada kondisi yang lebih baik/diinginkan dengan mengatur jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga.Dalam kebijakan moneter Bank Sentral(Bank Indonesia) mengendalikan jumlah uang yang beredar.Melalui kebijakan moneter dapat mempertahankan,menambah atau mengurangi jumlah uang beredar untuk nmemacu pertumbuhan ekonomi sekaligus mempertahankan kestabilan harga.Kebijakan ini memiliki 3 instrumen penting yaitu operasi pasar terbuka(open market operation),kebijakan tingkat suku bunga(discount rate policy),dan rasio cadangan wajib(reserve requirementratio).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">3.Kebijakan Perdagangan Luar Negeri<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Kebijakan perdagangan luar negeri adalah peraturan yang dibuat oleh pemerintah yang memengaruhi struktur/komposisi dan arah transaksi perdagangan serta pembayaran internasional.Oleh karena itu kebikan ini tidak dapat berdiri sendiri tetapi kebijakan ini saling memengaruhi terhadap komponen lain dan kebijakan ekonomi makro,seperti kebijakan fiscal dan moneter.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<b><span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Berikut ini tujuan kebijakan perdagangan luar negeri,yaitu:<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<b><span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">1.Melindungi kepentingan nasional dari pengaruh negative yang berasal dari luar negeri,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">2.Melindungi industri nasional dari persaingan barang-barang impor,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">3.Menjaga keseimbangan neraca pembayaran,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">4.Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">5.Meningkatkan kesempatan kerja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-indent: 0px;">
<a href="http://thandtriie231094.blogspot.com/">http://thandtriie231094.blogspot.com</a></div>
</div>
<div style="text-align: justify; text-indent: -24px;">
<span style="font-family: Times New Roman, serif;"><span style="line-height: 18px;"><br /></span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-15525107769280394012013-07-02T10:51:00.000-07:002013-07-02T10:51:07.267-07:00Masalah - Masalah yang Dihadapi Pemerintah di Bidang Ekonomi<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<ul>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px; text-indent: 18pt;">Masalah kemiskinan</span></li>
</ul>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Upaua penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/01/12960566651783042214.jpg" imageanchor="1" style="background-color: white; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="227" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/01/12960566651783042214.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"><br /></span></span></span><ul>
<li><span style="background-color: white;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Masalah Keterbelangkangan</span></span></li>
</ul>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Masalah yang dihadapi adalah rerndahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, rendahnya tingkat keterampilan, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal, produktivitas kerja, lemahnya manajemen usaha. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM, pertukranan ahli, transper teknologi dari Negara maju.</span><br /></span><ul>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Masalah pengangguran dan kesempatan kerja</span></li>
</ul>
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://purplevillage.files.wordpress.com/2011/12/pengemisstarbuckwe6.jpg" imageanchor="1" style="background-color: white; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="http://purplevillage.files.wordpress.com/2011/12/pengemisstarbuckwe6.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Masalah pengangguran timbul karena terjadinya ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan kesempatan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memeiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan investasi baru, terutama yang bersifat padat karya, pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja</span><br /><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;"><br /></span></span><ul>
<li><span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Masalah kekurangan modal</span></li>
</ul>
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 20.796875px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 18px;">Kekurangan modal adalah suatu cirri penting setiap Negara yang memulai proses pembangunan. Kekurangan modal disebabkan tingkat pendapatan masyarakat yang rendah yang menyebabkan tabungan dan tingkat pembentukan modal sedikit. Cara mengatasinya memlaui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-72552708253261005592013-07-02T10:30:00.004-07:002013-07-02T12:00:45.882-07:00Mengemas Isu Ledakan Penduduk<strong style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px; margin: 0px; padding: 0px;">Haryono Suyono, Mantan Menteri Kependudukan RI</strong><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Pengembangan isu positif biasanya bagus untuk mencari kawan perjuangan dalam suatu gerakan masyarakat. Isu semacam itu menggerakkan kalangan luas dan semakin menarik perhatian. Isu bahaya kematian ibu hamil menarik perhatian, tetapi Bung Karno sebagai tokoh legendaris di era 1950-an merasa bahwa kalau isu itu ditanggapi secara positif dan diambil keputusan yang drastis, pasti menggoyahkan simpati rakyat. Karena, rakyat tengah bergembira merayakan kebebasan berkumpul dengan keluarganya.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Menurut keyakinan Bung Karno, rakyat yang sedang menikmati suasana gembira tidak bisa dilarang menikah, berkumpul sebagai suami isteri dan mempunyai anak. Kalau itu dilakukan, secara politis bisa menjadi bumerang karena menentang kehendak atau kegembiraan rakyat banyak.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Secara terbuka Bung Karno berpihak kepada rakyat bahwa penduduk yang besar bisa menjadi kekuatan maha dahsyat bagi negara dan bangsa. Bung Karno tidak menyaratkan harus berkualitas karena pemerintah sedang merumuskan program yang tujuannya sesuai UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Bung Karno berasumsi bahwa bangsa Indonesia dalam alam kemerdekaan akan segera berubah dari bangsa yang tingkat sosial ekonominya rendah menjadi bangsa yang cerdas dan sejahtera. Otomatis penduduk Indonesia yang besar jumlahnya akan menjadi kekuatan maha dahsyat.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Para dokter ahli yang ingin memperoleh penyelesaian langsung atas isu bahaya ibu hamil yang sangat memprihatinkan itu tidak kekurangan akal. Mereka beranggapan bahwa upaya yang dilakukan tidak cukup meyakinkan para politikus, terutama presiden dan para menteri. Mereka ingin agar keprihatinan itu mendapat sambutan meriah seperti keadaan dilihat di lapangan. Melalui dokter kepresidenan mereka mengetahui bahwa Bung Karno sebenarnya secara moril mendukung keprihatinan tersebut.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Meskipun demikian, melihat masih adanya dukungan tersebut, kelompok yang risau akan tingginya kematian ibu hamil dan balita segera memperluas jaringan mencari pengaruh ke luar negeri. Kelompok itu mengirim tokoh rekan sejawatnya untuk mendapatkan ilmu lebih tinggi ke Amerika dan beberapa negara maju lainnya. Tokoh-tokoh Indonesia itu, antara lain Prof dr Judhono (Almarhum), bertemu banyak tokoh lain yang menaruh perhatian serius tentang penanganan ibu hamil yang mengalami gangguan. Tokoh itu juga mendengar kiprah tokoh-tokoh dunia seperti Prof Dr Hauser dan Prof Dr Donald Bogue dari Universitas Chicago, AS.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Banyak tokoh lain yang memberi inspirasi tentang population boom, population explosion dan semacamnya yang mengancam stabilitas sosial ekonomi dunia, terutama negara-negara berkembang. Bagi tokoh-tokoh Indonesia, keprihatinan ahli-ahli dunia itu memperkuat keyakinan atas isu yang berimplikasi lebih luas dibanding isu kesehatan yang umumnya dikuasai para aktivis dokter di Indonesia.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Pengalaman itu menambah kredibilitas kelompok pejuang isu kesehatan ibu hamil yang sudah dikembangkan di Indonesia. Dokter-dokter yang dikirim ke luar negeri menggambarkan perkembangan yang dilihatnya sebagai tren baru yang berbahaya. Sementara Indonesia pada waktu itu adalah negara dengan jumlah penduduk nomor lima di dunia. Ini, menjadi salah satu penyumbang population boom atau population explosion yang perlu mengambil langkah-langkah konkrit untuk menyelesaikannya.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Ketakutan akan population explosion menambah semangat juang dengan isu kesehatan yang berdimensi lebih luas. Para aktivis yang belum berhasil menggerakkan presiden beralih pada strategi pengembangan program dan kegiatan menolong anak bangsa bermasalah dengan kehamilan, dan kematian bayi sebelum lahir. Atau, bayi yang tidak bisa merayakan ulang tahunnya yang pertama dan kedua. Para aktivis mengambil langkah konkrit yang lebih praktis.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Praktik pertolongan nyata kepada ibu hamil dan anak-ank yang disertai pengembangan isu yang lebih menakutkan itu dianggap mempunyai jangkauan sasaran yang lebih luas dan dipastikan bisa lebih menarik perhatian kalangan intelektual. Kalau isu yang diangkat terbatas pada ibu hamil dan melahirkan, dipastikan hanya para dokter yang mengambil peran. Tetapi, kalau isunya berkembang menjadi gangguan sosial ekonomi penduduk seluruh bangsa, maka kaum intelektual pada umumnya bisa menaruh perhatian dan mendukung. Tokoh-tokoh ilmuwan, guru besar atau tokoh kredibel lainnya akan memastikan dukungannya.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Makin banyak tokoh yang ke luar negeri dan membawa oleh-oleh perkuatan isu, dan makin tersebar berita yang memperkuat isu itu. Tokoh-tokoh non-medis juga ikut bicara dan memperluas penyebaran isu kematian ibu hamil dengan tambahan bahaya ledakan penduduk mengancam di Indonesia. Pendekatan yang tidak membawa hasil gegap gempita kepada Presiden Soekarno kemudian diteruskan kepada pejabat Presiden Soeharto dan sekaligus kepada Gubernur DKI Jakarta yang dinamis, Ali Sadikin. Gubernur yang dihadapkan kepada tanggung jawab menyediakan sekolah, pelayanan kesehatan dan prasarana lain untuk rakyat yang terus membanjiri Kota Jakarta merasakan bahwa fasilitas kesehatan dan upaya membendung tingginya kelahiran perlu segera dijalankan di Jakarta.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Dengan cepat, para dokter dan pemerhati yang tergabung dalam Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) menempatkan (Alm) Ali Sadikin - yang menyatakan siap memberi pelayanan KB dan kesehatan ibu di wilayahnya - sebagai ikon untuk isu sarana mencari kawan seperjuangan yang positif. Upaya itu berhasil dengan baik melalui suatu kongres kependudukan nasional pertama di Indonesia pada 1967.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;">Isu masalah kependudukan akhirnya makin mengerucut dan menyebar. Pendekatan isu yang menakutkan dan disertai ajakan untuk menyelesaikannya dipergunakan oleh para sesepuh bangsa untuk membangun persatuan dan kesatuan yang membawakan kebahagiaan dan kesejahteraan untuk anak bangsa. ***</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Cambria, 'Times New Roman', Times, serif; font-size: 14px; line-height: 20px;"><br /></span>
<a href="http://www.haluankepri.com/layanan-umum/24173-mengemas-isu-ledakan-penduduk.html">http://www.haluankepri.com/layanan-umum/24173-mengemas-isu-ledakan-penduduk.html</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-48241157741454413702013-07-02T10:26:00.001-07:002013-07-02T12:01:09.683-07:00Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin<span style="background-color: white;"><span style="color: #0d8f63; font-family: arial; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18px; text-align: justify;">1. Menghitung jumlah penduduk</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Untuk mengetahui jumlah penduduk suatu daerah, propinsi, atau negara dapat di lakukan beberapa cara, seperti sensus penduduk, registrasi atau pencatatan atau survei.</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18px; text-align: justify;">a. Sensus penduduk</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Sensus berasal dari bahasa latin census yang berarti penaksiran harta benda seorang warga negara pencatatan nama warga negara, misal untu pemungutan pjak.</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Sensuss dapat dibedakan atas dua macam, yakni sensus de factor dan de jure. Sensus de facto adalah perhitungan penduduk atau pencacahan penduduk yang dilakukan setiap orang yang pada waktu sensus diadkan berada pada wilayah sensus. Sementra sensus de jure adalah pencacahan yang hanya dikenal pada penduduk yang benar-benar bertempat tinggal dalam wilayah sensus tersebut</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18px; text-align: justify;">b. Register</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Registrasi adalah catatan secara continue/terus menerus yang dilakukan oleh dinas terkait terhadap penduduk suatu wilayah administrasi.</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18px; text-align: justify;">c. Survei</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Survei merupakan pencacahan penduduk metode dengan cara mengambil contoh daerah. Jadi, pencacahan penduduk metode survei tidak dilakukan diseluru wilayh negara, melainkan hanya pada daerah-daerah tertentu yang dianggap mewakili seluru wilayh negara tersebut.</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18px; text-align: justify;">• Macam-macam komposisi penduduk</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">1. Berdasarkan aspek biologis</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Misalnya : penduduk di suatu desa digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin.</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">2. Berdasarkan aspek sosial</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status perkawinan.</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">3. Berdasarkan aspek ekonomis</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan.</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">4. Berdasarkan aspek geografis</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Misalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal.</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18px; text-align: justify;">• Piramida penduduk</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Struktur piramida penduduk :</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">a. Sumbu vertical untuk distribusi umur</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">b. Sumbu horizontal untuk menyatakan jumlah penduduk</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">c. Horisontal kiri untuk laki-laki dan horizontal kanan untuk perempuan.</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxn9Ia5vhe7sepbfYpAIAOYFxZTWUlPE2hvOTADt2qs6HVpCKS1albjXwSXgOjZzyLgDOzcHwckWuB1GZQngS5HpZuYNe_fXM8L-x_vVWK0zDzJ-n5qWzND03vasDMyg1agLrcR38dwSlU/s320/piramida.jpg" imageanchor="1" style="background-color: white; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxn9Ia5vhe7sepbfYpAIAOYFxZTWUlPE2hvOTADt2qs6HVpCKS1albjXwSXgOjZzyLgDOzcHwckWuB1GZQngS5HpZuYNe_fXM8L-x_vVWK0zDzJ-n5qWzND03vasDMyg1agLrcR38dwSlU/s320/piramida.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18px; text-align: justify;">Jenis-jenis Piramida penduduk</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">a. Piramida penduduk muda/expansive</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Piramida penduduk muda menggambarkan jumlah penduduk muda lebih besar dari pada jumlah penduduk tua, sehingga tergambar mengerucut berbentuk kukusan. Contoh : piramida penduduk Negara Indonesia.</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">b. Piramida penduduk sedang/stasioner</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Piramida penduduk ini menggambarkan jumlah penduduk muda seimbang dengan jumlah penduduk tua, sehingga tergambarkan seperti kotak biasa atau mendekati kotak. Contoh : Swedia.</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">c. Piramida penduduk tua/constrictive</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Piaramida penduduk tua menggambarkan jumlah penduduk tua lebih besar daripada jumlah penduduk muda sehingga tergambarkan seperti kukusan terbalik. Dalam Negara yang mengalami piramida ini terjadi penurunan jumlah penduduk. Contoh : Amerika serikat.</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcsX-VFsprFkO1qyNHtzRlKMZKFLfHAcCxluprbn0rZLEHItibry7sZUStK9q2Y1581-295CyGaOwzsJEuh1hxrpEXR5A8Nb5sdNxP3uO2OOSI7xu7ECLocY4Dts0fQdcLFS6cG07cu_xv/s320/jenis-piramid.jpg" imageanchor="1" style="background-color: white; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcsX-VFsprFkO1qyNHtzRlKMZKFLfHAcCxluprbn0rZLEHItibry7sZUStK9q2Y1581-295CyGaOwzsJEuh1hxrpEXR5A8Nb5sdNxP3uO2OOSI7xu7ECLocY4Dts0fQdcLFS6cG07cu_xv/s320/jenis-piramid.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">< • Sex ratio Sex ratio : perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki terhadap 100 orang wanita. Sex ratio = Jumlah penduduk laki-laki : Jumlah penduduk perempuan X 100 A. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="http://mediaantroposfer.blogspot.com/">http://mediaantroposfer.blogspot.com</a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="background-color: white; color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;"><br /></span></div>
<span style="background-color: #d6ffa0; color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;"><br /></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-19071811825868160442013-07-02T10:22:00.001-07:002013-07-02T12:02:12.369-07:00Dampak Peledakan Penduduk<ul style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<li style="line-height: 20px;"><span style="background-color: white; font-weight: bold; line-height: 19px;">Pertumbuhan Penduduk</span></li>
</ul>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span style="background-color: white;"><span lang="IN">Selama 25 tahun terakhir jumlah p</span><span lang="IN">end</span><span lang="IN">uduk Indonesia telah meningkat menjadi hampir dua kali yaitu dari 119,2 juta pada tahun 1971 menjadi 195,29 juta pada tahun 1995 dan menjadi 198,20 juta pada tahun 1996. Namun demikian, tingkat pertumbuhan penduduk telah turun secara cepat yaitu 2,32 persen pada periode tahun 1971-1980 menjadi 1,98 per</span><span lang="IN">sen pada periode tahun 1980-1990 dan pada periode tahun 1990-1996 </span><span lang="IN">menjadi 1,69 persen.</span></span></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span style="background-color: white;"><span lang="IN">Terdapat perbedaan yang sangat m</span><span lang="IN">encolok tentang laju pertumbuhan pendudu</span><span lang="IN">k bila dilihat menurut propinsi pada periode tahun 1990-1996. Angka terendah sebesar 0,01 persen pada propinsi DI Yogyakarta dan tertinggi sebesar 4,39 persen pada propinsi Kalimantan Timur.</span></span></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span style="background-color: white;"><span lang="IN">Dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan</span><span lang="IN"> Penduduk tingkat nasional terdapat 9 propinsi yang tingkat pertumbuhannya dibawah 1,69 persen, yaitu propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, DI Yog</span><span lang="IN">yakarta, Jawa Timur, Bali,</span><span lang="IN"> Nusa Tengg</span><span lang="IN">ara Barat, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.</span></span></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="IN" style="background-color: white;"><br /></span></div>
<ul style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18px; text-align: justify;">
<li style="line-height: 20px;"><span style="background-color: white; line-height: 19px;">Persebaran Penduduk</span></li>
</ul>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="background-color: white;"><span lang="IN">Salah satu masalah kependudukan di Indonesia adalah persebaran penduduk yang tidak merata. Hal ini berkaitan dengan daya dukung lingkungan (luas wilayah) yang tidak seimbang antara Jawa-Bali dengan luar Jawa-Ba</span><span lang="IN">li. Pulau Jaw</span><span lang="IN">a yang luas wilayahnya kurang dari 7 persen dihuni oleh 58,7 persen penduduk, s</span><span lang="IN">ehingga kepadatan penduduk di Pulau Jaw</span><span lang="IN">a mencapai 880 jiwa per Km2 pada tahun 1996.</span></span></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="background-color: white;"><span lang="IN">Kepadatan penduduk di luar Pulau Jawa, jauh lebih rendah, yaitu baru didiami oleh kurang dari 100 Jiwa setiap Km2 di Pulau Sumatera dan Sulawesi , dan kurang dari 20 Jiwa setiap Km2 di Kalimantan serta khususnya di Ir</span><span lang="IN">ian Jaya yang baru dihuni oleh 5 Jiwa setiap Km2. Gambaran ini selain memb</span><span lang="IN">erik</span><span lang="IN">an petunjuk tentang tidak meratanya persebaran penduduk, juga menunjukkan kurang seimbangnya proporsi luas wilayah.</span></span></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="IN" style="background-color: white;"></span></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span style="background-color: white;"><span lang="IN">Bila kepadatan penduduk setiap </span><span lang="IN">propinsi dibandingkan, maka luas wilayah di propinsi-propinsi Jawa dan Bali sudah tidak memadai,</span><span lang="IN">apa</span><span lang="IN">lagi DKI Jakarta yang didiami oleh lebih dari 15.732 jiwa per Km2.</span></span></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="IN" style="background-color: white;"><br /></span></div>
<ul style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<li style="line-height: 20px;"><span style="background-color: white;"><span style="font-weight: bold; line-height: 19px;">Persentase Penduduk Kot</span><span style="font-weight: bold; line-height: 19px;">a</span></span></li>
</ul>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="IN" style="background-color: white;"></span></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span style="background-color: white;"><span lang="IN">Sejak tahun 1971 penduduk perkotaan terus meningkat dengan pesat, yaitu dari 17,3 persen pada tahun 1971 menjadi 22,4 persen pa</span><span lang="IN">da tahun 1980 dan meningkat menjadi 37,1 persen pada tahun 1996. Hal ini diseb</span><span lang="IN">abka</span><span lang="IN">n proses urbanisasi yang terus menerus terjadi karena kehidupan diperkotaan dianggap lebih baik dan menjanjikan mudah </span><span lang="IN">memperoleh kesempatan kerja dan berusaha dari pada di pedesaan sehingga dapat disebutkan pula bahwa meningkatnya penduduk kota tersebut antara lain disebabkan oleh pengaruh keadaan sosial dan pertumbuhan pembangunan secara nasional.</span></span></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="IN" style="background-color: white;"><br /></span></div>
<ul style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<li style="line-height: 20px;"><span style="background-color: white; font-weight: bold; line-height: 19px;">Rasio jenis Kelamin</span></li>
</ul>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span style="background-color: white;"><span lang="IN">Perkembangan penduduk menurut jenis k</span><span lang="IN">elamin dapat dilihat dari perkembangan rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan pen</span><span lang="IN">duduk la</span><span lang="IN">ki-laki dengan penduduk pere</span><span lang="IN">mpuan.</span></span></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify;">
<span style="background-color: white;"><span lang="IN">Rasio jenis kelamin penduduk selama tiga periode sensus berada dibawah angka 100 yaitu 97,2 pada tahun 1971, 98,8 pada tahun 1980 dan 9</span><span lang="IN">9,4 pada tahun 1995 dan tahun 1996. menjadi 99,07.</span></span></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="IN" style="background-color: white;"></span></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span style="background-color: white;"><span lang="IN">Pada penduduk kelompok um</span><span lang="IN">ur 0-14 tahun perkembangan rasio jenis kelamin cenderung tetap diatas 100 yang berarti anak laki-laki lebih banyak dibandingkan anak perempuan sedangkan pada penduduk umur 15-64 (penduduk umur produktif) mengalami kenaikan walaupun masih dibawah 100 dan pada kelompok umur 65+ mengalami penurunan dari 94,16 pada tahun 1971 menjadi 86,80 pada tahun 1995</span><span lang="IN">.</span></span></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="IN" style="background-color: white;"><br /></span></div>
<ul style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18px; text-align: justify;">
<li style="line-height: 20px;"><span style="background-color: white;"><span style="line-height: 19px;">Penduduk menurut golonga</span><span style="line-height: 19px;">n umur dan jenis kelamin<strong><em> </em>.</strong></span></span></li>
</ul>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="background-color: white;"><span lang="IN">Rincian penduduk Indonesia menurut golongan umur (dalam persen) dan jenis kelamin tergambar dalam piramida penduduk hasil</span><span lang="IN">sensus tahun 1971, 1980 dan tahun 1990, menunjukkan ciri yang menarik antara lain :</span></span></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="background-color: white;"><span lang="IN">Pertama, struktur umur pe</span><span lang="IN">nduduk Indonesia masih tergolong “muda”. Artinya proporsi penduduk dibawah 15 tahun masih tinggi walaupun secara berangsur mulai menurun, yaitu dari 43,97% pada tahun 1971 menjadi 40,90% pada tahun 1980 dan 36,6% pada tahun 1990 kemudian turun menjadi 33,54% pada tahun 19</span><span lang="IN">95</span><span lang="IN">.</span><span lang="IN"><br /></span></span></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="IN" style="background-color: white;"></span></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="background-color: white;"><span lang="IN">Kedua, Proporsi penduduk usia lanjut (65 tahun keatas) semakin bertambah yaitu 2,51% pada tahun 1971 menjadi 3,25% pada tahun 1980 dan 3,88% pada tahun 1990 menjadi 4,25% pada tahun 1995. Sedangkan propo</span><span lang="IN">rsi anak dibawah lima tahun terlihat menurun yaitu 16,1% pada tahun 1971 menjadi 14,4% pada tahun 1980, menjadi 11,7% pada thun 1990 dan menjadi 11,3% pada tahun 1994, pada tahun 1995 menjadi 11,1% dan menjadi 10,13 pada tahun 1996. Ketiga, perbandingan laki-laki dan perempuan</span><span lang="IN">/s</span><span lang="IN">ex ratio cenderung meningkat. Persentase penduduk menurut komposisi penduduk menurut umur terjadi perubahan komposisi, yaitu semakin kecilnya proporsi penduduk tidak produktif yaitu yang berumur muda (0-14 th) dan umur lanjut (65 th keatas). Hal ini berarti bahwa angka ketergantungan/angka beban tanggungan semakin kecil. Pada tahun 1971 tercatat sebesar 87 per 100</span><span lang="IN"> turun menjadi 61 per 100 pada tahun 1995 dan pada tahun 1996 menjadi 57 per 100 berarti secara rata-rata tanggungan setiap 100 penduduk produktif telah berkurang dari 87 pada tahun 1971 menjadi 61 pada tahun 1995 dan pada tahun 1996 menjadi 57</span></span></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="IN" style="background-color: white;"><br /></span></div>
<ul style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18px; text-align: justify;">
<li style="line-height: 20px;"><span style="background-color: white; line-height: 19px;">Transmigrasi</span></li>
</ul>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="IN" style="background-color: white;"></span></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span style="background-color: white;"><span lang="IN">Pelaksanaan pengiriman transmigran dari 8 Propinsi di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sejak tahun 1985 – 1993 telah mencapai 571.805 KK (<span style="text-decoration: underline;">+</span> 2,6 juta jiwa termasuk transmigran lokal). Dari 21 pr</span><span lang="IN">opinsi penerima transmigran pada tahun anggaran 1991/1992 propinsi Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat adalah penerima transmigran terbanyak sedangkan pelaksanaan transmigrasi umum</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">menurut daerah asal mengalami kenaikan yaitu pada tahun 1983 tercatat 31.951 Kepala Keluarga dan pada tahun 1995/1996 sebesar 37.970 Kepala Keluarga. Dalam hal ini Propinsi NTT dan NTB disamping sebagai penerima transmigrasi namun dalam perkembanganya menjadi Propinsi Pengirim.</span></span></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="IN" style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL38QDJr_qb2FHclmoGIIAT-zafnoXVZq5pavCaO_u6L942dWaTDq9yy6t3_c4BhhB-kxSHzzd2pEzkA4PwMUAQzahXJSJeYw2byvHdEpFpDb2JdsTkjkcBM0qkIBwsKtyvEYiMxzHzYBe/s320/tki+phk_0.JPG" imageanchor="1" style="background-color: white; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiL38QDJr_qb2FHclmoGIIAT-zafnoXVZq5pavCaO_u6L942dWaTDq9yy6t3_c4BhhB-kxSHzzd2pEzkA4PwMUAQzahXJSJeYw2byvHdEpFpDb2JdsTkjkcBM0qkIBwsKtyvEYiMxzHzYBe/s320/tki+phk_0.JPG" /></a></div>
<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="IN" style="background-color: white;"><a href="http://mediaantroposfer.blogspot.com/">http://mediaantroposfer.blogspot.com</a></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-73119013102040079012013-07-02T10:18:00.001-07:002013-07-02T12:03:32.552-07:00Masalah- Masalah Yang Timbul Akibat Ledakan Penduduk<div class="MsoNormal" style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-top: 5px; text-align: center; text-indent: 30pt;">
<span style="background-color: white;">Masalah- Masalah Yang Timbul Akibat Ledakan Penduduk antara lain:</span></div>
<ul style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<li style="line-height: 20px;"><span style="background-color: white; font-weight: bold;">Persaingan lapangan pekerjaan</span></li>
</ul>
<span style="background-color: white;"><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Di negara yang memiliki pertumbuhan penduduk tinggi akan semakin banyak oran</span><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">g </span><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">yang memperebutan lapangan pekerjaan. Diperkirakan harus diciptakan 30 juta lapangan pekerjaan baru setiap tahunnya jika setiap orang yang menginjak usia kerja harus memiliki pekerjaan.</span></span><br />
<span style="background-color: white; color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLq596z8J11wvPR_h6j4c77l_FuEcV7Gc9zsvAruT9ofj2LUhvQ77xWKem1CVRmhWxtCWwPQ1Ni6rgBgG8NVdUpOE_7P2TFqkvVsyQzeXcrv02yUT9_dm5UlOUru_eofG4pgTwFg1ZxH46/s320/umaVci7GmD.jpg" imageanchor="1" style="background-color: white; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLq596z8J11wvPR_h6j4c77l_FuEcV7Gc9zsvAruT9ofj2LUhvQ77xWKem1CVRmhWxtCWwPQ1Ni6rgBgG8NVdUpOE_7P2TFqkvVsyQzeXcrv02yUT9_dm5UlOUru_eofG4pgTwFg1ZxH46/s320/umaVci7GmD.jpg" /></a></div>
<ul style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<li style="line-height: 20px;"><span style="background-color: white; font-weight: bold;">Persaingan untuk mendapat pemukiman</span></li>
</ul>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Persaingan untuk mendapat permukiman yang layak. Persaingan ini terutama terjadi di daerah perkotaan yang padat, tapi tidak ada perumahan yang memadai. Dikota seperti ini, ering kita jumpai permukiman kumuh.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmE6Z6lTDbIzIi_cuW1OIhYd-H5a-UB37P4NxeeQYW7_xpRx_Fdc8kvieS3rsVXKFlmocW6NwjPSq6McecYN3EC8iFM6J4ohCu5sYV8j3YhzgNHaclouItBE9UBz5HsPp5pJ9enejodd6b/s320/23335.jpg" imageanchor="1" style="background-color: white; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmE6Z6lTDbIzIi_cuW1OIhYd-H5a-UB37P4NxeeQYW7_xpRx_Fdc8kvieS3rsVXKFlmocW6NwjPSq6McecYN3EC8iFM6J4ohCu5sYV8j3YhzgNHaclouItBE9UBz5HsPp5pJ9enejodd6b/s320/23335.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<ul style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<li style="line-height: 20px;"><span style="background-color: white; font-weight: bold;">Kesempatan pendidikan</span></li>
</ul>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="background-color: white; color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Dengan makin banyaknya bayi yang lahir setip tahunnya, tentu makin banyaknya diperlukan fasilitas sekolah dan guru yang memadai. Negara miskin, mungkin tidak bisa memenuhi fasilitas pendidikan. Sebagai hasilnya, tidak setiap anak memiliki kesempatan untuk bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang memadai.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="background-color: white; color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeIpiuV4_Yfz8pDoHMgpL5Ktlqry8Fh6IWdQTxtrToiFeQ3g5vEEmItY45-FbirCG5UaG3ntHKmD9-8Q68JEGsUkxCN63REI5IDuywMlsarQgAXoOjHyuowccmbegPjevnqj55POz6Ba6D/s320/pengamen.jpg" imageanchor="1" style="background-color: white; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeIpiuV4_Yfz8pDoHMgpL5Ktlqry8Fh6IWdQTxtrToiFeQ3g5vEEmItY45-FbirCG5UaG3ntHKmD9-8Q68JEGsUkxCN63REI5IDuywMlsarQgAXoOjHyuowccmbegPjevnqj55POz6Ba6D/s320/pengamen.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<ul style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<li style="line-height: 20px;"><span style="background-color: white; font-weight: bold;">Pengendalian peledakan penduduk</span></li>
</ul>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">peledakan penduduk bisa menimbulkan dampak, maka tiap negara memikirkan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. setiap negar memiliki kebijakan sendiri mengenai hal itu, dua diantarannya adalah :</span></span></div>
<ol style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; text-align: justify;">
<li style="line-height: 20px;"><span style="background-color: white;">insentif dan sanksi</span></li>
</ol>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Insentif akan diberikan pada pasangan dengan sedikit anak. Sementara, pasangan yang memiliki banyak anak akan diberi sanksi. Misalnya harus membayar pajak lebih besar.</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Cina merupakan salah satu contoh negara yang menerapkan metode</span><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; text-align: justify;">insentif</span><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;"> dan </span><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; text-align: justify;">sanksi</span><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">. Seperti kita ketahui bahwa cina memiliki penduduk yang beser. Tercatat dari hasil sensusu tahun 2000, jumlah penduduknya 1,3 M. Penduduk cina kurang lebih 22 %dari total penduduk dunia. sejak tahun 1979, pemerintah cina mengkampanyekan kebijakan "satu anak tiap pasangan". Setiap pasangan dicina hanya diperbolehkan memiliki satu anak. Jika pasangan memiliki lebih dari satu anak, tanpa, ijin dari pemerintah, dianggap ilegal. </span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">2. </span><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; line-height: 18px; text-align: justify;">pendidikan tentang keluarga berencana</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Di beberapa negara pasangan suami-istri diajari beberapa cara untuk mengendalikan jumlah anak. Sebagian contoh, dibangladesh lebih dari 24.000 wanita setiap tahunnya dikirim ke daerah perkotaan untuk diajak dan diberikan penyuluhan tentang keluarga berencana. dengan penyuluhan ini diharapkan mereka bisa mengatur jumlah anak.</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Bagaiman di Indonesia ? Di Indonesia, pengendalian laju pertumbuhan penduduk juga dilakukan dengan kampanye program keluarga berencana. program ini mengajarkan kepada pasangan suami istri untuk memiliki hanya dua anak saja. laki-laki atau perempuan sama saja.</span><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Bagai pegawai negeri, pemerintah menerapkan program insetif, yakni tunjangan anak. Sejalan dengan kampanye keluarga berencana, tunjanagan anak bagi pegawai negeri hanya diberikan sampai anak kedua saja. Hal itu diberlakukan dengan tujuan agar pasangan suami istri membatasi jumlah anak.</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="background-color: #d6ffa0; color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="background-color: #d6ffa0; color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="background-color: #d6ffa0; color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<span style="background-color: #d6ffa0; color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;"><br /></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-91871532912544106372013-07-02T10:11:00.002-07:002013-07-02T12:03:05.313-07:00Menghitung Pertumbuhan Penduduk Suatu Wilayah.<div style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: center;">
<div style="text-align: left;">
<span style="background-color: white; text-align: justify;">Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.</span></div>
</div>
<span style="background-color: white;"><br /></span>
<br />
<ul style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">
<li style="line-height: 20px;"><span style="background-color: white; font-weight: bold;">nilai pertumbuhan penduduk</span></li>
</ul>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidqwhMYdnuNUFeXVekHi7Zb0-VrxRTe_VnToChaJgbXd0zrs4Xga_1fo42gdoSyLu8_pfRRLhu5ZmHr_1BbjCkApNVqJ6U2d5jFa2N6YKJRKrVeDLbUYY4bYwXMEf0HrYrLHyMmFIXt-y2/s320/Population_growth_rate_world.PNG" imageanchor="1" style="background-color: white; margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidqwhMYdnuNUFeXVekHi7Zb0-VrxRTe_VnToChaJgbXd0zrs4Xga_1fo42gdoSyLu8_pfRRLhu5ZmHr_1BbjCkApNVqJ6U2d5jFa2N6YKJRKrVeDLbUYY4bYwXMEf0HrYrLHyMmFIXt-y2/s320/Population_growth_rate_world.PNG" /></a></div>
<span style="background-color: white; color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">nilai pertumbuhan penduduk nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus: P = Poekt</span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18px; text-align: justify;">Rumus</span><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">: nulai petumbuhan=(popolasi di akhir priode - popolasi diawal priode): populasi diawal</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /></span>
<span style="background-color: white;"><br style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;" /></span>
<span style="background-color: white; color: #0d8f63; font-family: 'trebuchet ms'; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18px; text-align: justify;">Rasio pertumbuhan= Nilai pertumbuhan X 100 % Nilai pertumbuhan penduduk dunia</span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="color: #0d8f63; font-family: 'trebuchet ms'; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18px; text-align: justify;"><br /></span>
<span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;">Ketika pertumbuhan penduduk dapat melewati kapasitas muat suatu wilayah atau lingkungan hasilnya berakhir dengan kelebihan penduduk. Gangguan dalam populasi manusia dapat menyebabkan masalah seperti polusi dan kemacetan lalu lintas, meskipun dapat ditutupi perubahan teknologi dan ekonomi. Wilayah tersebut dapat dianggap "kurang penduduk" bila populasi tidak cukup besar untuk mengelola sebuah sistem ekonomi (lihat penurunan penduduk).</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; text-align: justify;"><br /></span>
<span style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18px;">sumber:</span></span><br />
<ul style="color: #0d8f63; font-family: tahoma, 'Trebuchet MS', lucida, helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
<li style="line-height: 20px;"><span style="background-color: white;">Wardiyatmoko, K. 2006. <span style="font-style: italic;">Geografi Untuk SMA kelas XII</span>. Jakarta: Elangga.</span></li>
<li style="line-height: 20px;"><span style="background-color: white;">http://mangkutak.wordpress.com/2009/01/21/praktek-kerja-lingkungan-hidup-pklh-geografi-unp/</span></li>
</ul>
<span style="background-color: #d6ffa0; color: #0d8f63; font-family: 'trebuchet ms'; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18px; text-align: justify;"><br /></span>
<span style="background-color: #d6ffa0; color: #0d8f63; font-family: 'trebuchet ms'; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 18px; text-align: justify;"><br /></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-8039315679616622612013-07-02T10:06:00.001-07:002013-07-02T12:00:20.754-07:00Bahaya Ledakan Penduduk<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Sekarang banyak sekali bahaya-bahaya besar yang akan menghambat kelangsungan eksistensi Indonesia ke depannya. Salah satunya adalah ledakan penduduk. Agar dapat memonitor perkembangan jumlah penduduk yang sekarang ini begitu cepat, maka diperlukannya sensus penduduk. Sensus penduduk di adakan secara 10 tahun sekali. Dan Indonesia diadakannya sensus penduduk pada tahun 2010 kemarin. Hal ini adalah kesempatan besar untuk melihat jumlah, struktur, distribusi, persebaran wilayah, serta kualitas kesejahteraan penduduk Indonesia.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Angka ledakan penduduk Indonesia, bila diungkit kembali, pada tahun 1800, jumlah penduduk Indonesia berjumlah 18,3 juta jiwa. Sekarang, jumlah itu setara dengan penduduk Jakarta dan kota-kota sekelilingnya. Pada tahun 1900, jumlah itu telah mencapai 40,2 juta jiwa. Dan bila dilihat seratus tahun kemudian yaitu pada tahun 2000, jumlah penduduk meningkat lebih dari 5 kali lipat, menjadi 213 juta jiwa. Dan pada tahun 2010 kemarin, jumlah penduduk menjadi 239.870.940 juta jiwa. Jika di andai-andai, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia di tahun 2100 akan berpenduduk 1 milliar. Oleh karena itu, 10 tahun kedepannya Indonesia harus mampu menekan laju pertumbuhan penduduk di bawah 0,1 % bahkan mendekati 0% dalam dekade-dekade selanjutnya.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Jika dibayangkan, Indonesia dengan penduduk 450 juta jiwa saja pada 50 tahun ke depan, semua lahan sawah akan berubah menjadi perumahan yang berdesak-desakan, yang akan terlihat tidak rapi. Pulau Jawa sepenuhnya akan menjadi kota dan menjadi pusat pembangunan karena pulau ini adalah sentralnya. Air bersih akan menjadi langka, karena manusia sangat membutuhkan air bersih, dan manusia akan berebut air bersih. Kendaraan akan berhenti, karena infrastruktur yang ada tidak mampu memadai dan mengimbangkan pertumbuhan. Fasilitas-fasilitas juga tidak mampu mencukupi kebutuhan-kebutuhan penduduk yang amat banyak. Begitu juga hutan-hutan akan habis karena akan digunakan pabrik-pabrik dan juga lahannya akan digunakan sebagai bangunan-bangunan baru. Danau dan sungai lama-lama akan mengering. Tidak bisa dipungkiri jika Indonesia akan menjadi punah nantinya bila kondisinya seperti ini dan tidak di tindak lanjuti untuk mengurangi penduduk.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Sebelas tahun sejak Sensus Penduduk tahun 2000, catatan dalam daftar negara menurut jumlah penduduk yaitu lima negara dengan penduduk terbesar di dunia adalah Cina, India, Amerika Serikat, Indonesia dan Rusia, dan pada saat ini lima negara dengan penduduk terbesar adalah Cina, India, Amerika Serikat, Indonesia, dan Brazil. Posisi Rusia digantikan oleh Brazil, dan Rusia berada di peringkat ke-7.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Saat ini kita membutuhkan pembaruan data yang akurat sebagai dasar untuk melakukan prediksi. Hasil Sensus Penduduk 2010 sekaligus menjadikan jalan baru sebagai dasar untuk menyiasati kecenderungan percepatan pertumbuhan penduduk dan perubahan karakteristik demografis Indonesia serta membuka jalan bagi semua komponen bangsa untuk mengetahui kecenderungan terkini tidak hanya dari sisi pertumbuhan penduduk secara nasional, tetapi juga dari sisi pemusatan penduduk di beberapa daerah padat di wilayah seperti Jakarta, dan di kota-kota besar lainnya serta di seluruh wilayah Indonesia.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
Dalam hal ini, sensus penduduk dapat memetakan wilayah-wilayah kecil mana saja yang tengah tumbuh secara pesat, daerah yang sebelumnya kosong yang sekarang menjadi padat, penduduk yang mendiami wilayah-wilayah kritis, kualitas kesejahteraan penduduk, dan juga bagaimana bangunan heterogenitas masyarakat bangsa, baik dilihat dari segi agama, suku, dan status sosial-ekonominya. Di semua negara, penyelenggara teknis sensus umumnya adalah lembaga statistik setempat, tetapi eksekusi menuju keberhasilannya secara keseluruhan adalah pekerjaan bersama dari seluruh komponen bangsa tersebut. Keberhasilan sensus penduduk adalah tanggung jawab kita semua.</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<a href="http://edukasi.kompasiana.com/">http://edukasi.kompasiana.com</a></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-85816562115257611552013-07-02T09:53:00.002-07:002013-07-02T12:02:39.583-07:00Program KB Efektif dan Efisienkah Mengatasi Ledakan Penduduk?<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ketika orde baru berkuasa, mempertimbangkan peningkatan penduduk Indonesia yang dirasa cukup luar biasa secara kuantitas dan bukan kualitas maka pemerintah saat itu meluncurkan program KB dengan semboyan yang sangat terkenal “Dua anak cukup”, kalau menurut saya program KB ini hanya bisa mengerem tingkat pertumbuhan penduduk tapi tak bisa menghentikan tingkat pertumbuhan penduduk, padahal saat itu kampanyenya sedemikian massif, tersetruktur dan didukung budget luar biasa besar karena sampai membuat lembaga khusus BKKBN.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ada beberapa hal mendasar yang menurut saya kenapa program KB tak akan pernah tuntas mengatasi masalah pertumbuhan penduduk sehingga tak efektif dan efisien digunakan :</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span></span><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Program KB harus dikampanyekan selamanya, begitu lupa dikampanyekan maka masyarakat akan lupa. Konsekuensi dari kampanye selamanya tentu akan membutuhkan budget yang luar biasa besar dan selamanya juga. Konsekuensinya kita tak pernah akan lolos dengan lingkaran setan pembiayaan program KB.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span></span><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Program KB hanya akan efektif jika disertai konsekuensi bagi pelanggar seperti halnya di China, tanpa itu laju pertumbuhan penduduk hanya bisa direm sesaat tapi tak bisa dicegah. Hanya saja dari pengalaman diChina hal ini juga rentan disalah gunakan : Di China ada pembatasan 1 anak cukup kecuali anak tersebut cacat – karena mempertimbangkan penerus nama keluarga, padahal disana banyak yang berharap anaknya laki – laki sehingga banyak praktek anak perempuan dibikin cacat secara sengaja sebagai alasan bisa beranak lagi untuk memperoleh anak laki – laki. Secara moral dan HAM, tentu kita tak ingin praktek seperti ini akan berlangsung diIndonesia jika ada sanksi yang berlaku tentunya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">3.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span></span><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Program KB secara budget tak akan pernah efisien sebab mengharuskan adanya kampanye secara berkesinambungan yang tentunya akan memakan porsi APBN yang sangat besar.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">4.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span></span><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Program KB hanya efektif sesaat dan hanya mampu mengerem laju pertumbuhan karena tak menyentuh akar persoalan dan tak mengkondisikan kenapa seseorang cukup beranak sedikit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Lantas adakah cara yang lebih efektif dan efisien yang bisa digunakan untuk tidak hanya menekan laju pertumbuhan penduduk bahkan meningkatkan kesejahteraan bangsa? Menurut saya ada, yaitu Pendidikan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kenapa Pendidikan lebih saya rekomendasikan daripada kampanye program KB, tentu ada beberapa alasannya :</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">1.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span></span><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dinegara – Negara maju tingkat pendidikan yang tinggi berkorelasi pada turunnya angka kelahiran dan tentunya kenaikan jumlah penduduk yang menjadi negatif.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">2.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span></span><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Semakin tinggi pendidikan rakyat maka semakin memperlama usia menikah dan melahirkan, karena berkarir dulu dan rasa tanggung jawab pada anak, sehingga tanpa perlu kampanye KBpun mereka akan berfikir punya anak sedikit saja, kecuali kalau memang mampu.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">3.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span></span><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kalaupun jumlah anak tetap banyak, dengan pendidikan yang tinggi akan berkorelasi pada kesadaran menghasilkan anak berkualitas tinggi, memperhatikan kualitas pendidikan anaknya dan punya anak banyak juga karena kesadaran dia tetap mampu untuk memperhatikan kualitas anaknya, bukan karena seperti orang jaman dulu yang penting punya anak banyak.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; text-indent: -18pt; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">4.<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </span></span></span><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pendidikan secara budget juga akan lebih efektif dan efisien karena cukup berkonsentrasi pada generasi pertama (seperti MLM), ketika Negara berhasil meningkatkan tarap pendidikan orang tuanya yang berkorelasi dengan meningkatkan kesejahteraan, maka pendidikan selanjutnya budgetnya akan ditanggung ortu tersebut pada anaknya dan bisa dialihkan fokusnya kekeluarga lain. Contohnya, Negara memberi beasiswa pada anak tak mampu misal menjadi guru atau dokter, kedepan Negara tak perlu focus membiayai anak siguru atau dokter sebab mereka pasti akan membiayai anaknya dan punya anak sesuai kemampuannya. Bandingkan dengan budget program KB, harus mengingatkan ortunya, anaknya, cucunya dan seterusnya karena harus dikampanyekan selamanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: 12pt; font-style: inherit; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Dari perbandingan diatas, saya berpendapat justru orde baru menggulirkan program yang salah ketika berkonsentrasi pada program KB dan kemudian malah melupakan program pendidikan yang menurut saya jauh lebih efektif dan efisien menyelesaikan masalah kependudukan. Orde baru begitu fokus pada KB sampai membuat BKKBN dan kampanye massif yang tentu membutuhkan budget besar dan hanya memberikan budget APBN dibidang pendidikan yang sangat teramat sedikit (APBN 20% untuk pendidikan baru ada diera SBY, yang menurut saya juga masih sangat kurang). Bayangkan jika seluruh budget kampanye KB digunakan untuk pendidikan, bisa – bisa kita tak perlu pusing soal ledakan penduduk dan malah mendorong naiknya angka kelahiran seperti dinegara maju.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-82198657915293798212013-07-02T09:48:00.001-07:002013-07-02T12:01:40.790-07:00Permasalahan Penduduk di Indonesia<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Permasalahan penduduk di Indonesia: </span><br />
<ul style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 1.5em 3em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Masalah akibat angka kelahiran</li>
</ul>
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Jika fertilitas semakin meningkat maka akan menjadi beban pemerintah dalam hal penyediaan aspek fisik misalnya fasilitas kesehatan.Selain itu pertumbuhan penduduk akan semakin meningkat tinggi akibatnya bagi suatu negara berkembang akan menunjukkan korelasi negatif dengan tingkat kesejahteraan penduduknya.</span><br />
<ul style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 1.5em 3em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Masalah akibat angka kematian</li>
</ul>
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Semakin bertambah angka harapan hidup berarti perlu adanya peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas penampungan dan penyediaan gizi yang memadai bagi anak balita.Sebaliknya apabila tingkat mortalitas tinggi akan berdampak terhadap reputasi indonesia di mata dunia.</span><br />
<ul style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 1.5em 3em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Masalah Jumlah Penduduk</li>
</ul>
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Masalah yang timbul akibat jumlah penduduk adalah aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga karena banyaknya beban tanggungan sehingga sulit untuk memenuhi gizi yang dibutuhkan.</span><br />
<ul style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 1.5em 3em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Masalah mobilitas Penduduk</li>
</ul>
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Pertumbuhan penduduk perkotaan selalu menunjukkan peningkatan yang terus menerus hal ini disebabkan pesatnya perkembangan ekonomi dengan perkembangan industri pertumbuhan sarana dan prasarana jalan perkotaan.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Selain itu, semakin banyak terjadi urbanisasi karena orang-orang desa yang dulunya kecukupan pangan namun tidak menikmati pembangunan mulai berbondong-bondong pindah ke kota. Generasi muda tidak ada yang mau menjadi petani.</span><br />
<ul style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px; list-style-image: initial; list-style-position: initial; margin: 0px 0px 1.5em 3em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Masalah Kepadatan Penduduk</li>
</ul>
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Ketidakseimbangan kepadatan penduduk ini mengakibatkan ketidakmerataan pembangunan baik fisik maupun nonfisik yang selanjutnya mengakibatkan keinginan pindah semakin tinggi.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-13461732924412523902013-07-02T09:46:00.004-07:002013-07-02T11:59:49.996-07:00Pertumbuhan Penduduk dan Dinamika Kependudukan<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun ke luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Pertumbuhan penduduk yang minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu daerah mengalami penurunan yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Pertumbuhan penduduk meningkat jika jumlah kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar ke dalam lebih besar dari jumlah kematian dan perpindahan penduduk dari dalam ke luar.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Rumus menghitung pertumbuhan penduduk :</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">p = (I – m) + (i – e)</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Keterangan lengkap :</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">- p = pertumbuhan penduduk</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">- l = total kelahiran</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">- m = total kematian</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">- e = total emigran atau pendatang dari luar daerah</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">- i = total imigran atau penduduk yang pergi</span><br />
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" />
<br />
<h2 style="background-color: white; border: 0px; clear: both; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 22px; font-weight: inherit; line-height: 26px; margin: 0px 0px 10px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Cara Untuk mengatasi / Mengurangi Ledakan Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk – Ilmu Kependudukan Biologi</h2>
<br style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Menurut Thomas Robert Malthus pertambahan jumlah penduduk adalah seperti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, …), sedangkan pertambahan jumlah produksi makanan adalah bagaikan deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, …). Hal ini tentu saja akan sangat mengkhawatirkan di masa depan di mana kita akan kerurangan stok bahan makanan.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">- Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">- Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan</span><br />
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: Bitter, serif; font-size: 13px; line-height: 20px;">Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-3260106799017100372013-07-01T11:58:00.000-07:002013-07-02T11:59:19.121-07:00Peran Strategis Mahasiswa dalam Pembangunan Bangsa<div align="center" style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: 'Droid Sans'; font-size: 12px; line-height: 18.5px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Oleh Budi Susilo</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: 'Droid Sans'; font-size: 12px; line-height: 18.5px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Peran pemuda dan Mahasiswaamatlah penting dalam rangka pembangunan daerah, bangsa dan negara karena memiliki peran strategis sebagai agen perubahan sosial, ekonomi dan politik. Demi kemajuan bangsa dan negara dalam melakukan terobosan terobosan sikap kritis dan progresif seorang pemuda sangat diharapkan.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: 'Droid Sans'; font-size: 12px; line-height: 18.5px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap Pemuda dan Mahasiswa dalam memperjuangkan pembangunan Bangsa. , bahwa dari dahulu sampai sekarang Mahasiswa dan Pemuda selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari unsur-unsur pelaku perubahan di negeri ini. Sebut saja sejak masa Kebangkitan Nasional 1920, Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan RI 1945, hingga masa awal Orde Baru 1966 dan Orde Reformasi 1998, Mahasiswa senantiasa memberi kontribusi positif serta memberi warna benderang terhadap dinamika perkembangan dan pembangunan bangsa dan negara Republik Indonesia. Dalam proses pembangunan bangsa, Mahasiswa dan Pemuda merupakan kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan sebagai perwujudan dari fungsi, peran, karakteristik, dan kedudukannya yang strategis dalam pembangunan nasional.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: 'Droid Sans'; font-size: 12px; line-height: 18.5px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Melihat dewasa ini mahasiswa di USM banyak yang apatis dari pada yang peduli terhadap kmajuan bangsa ini kenapa saya bilang begitu? Karena mereka sering ber gembar –gembor tengtang kebobrokan bangsa ini, padahal jika bicara bebas atau waktu nongkrong saja mereka membicarakan tentang korupsi, ketidak adilan hukum dan lain sebagainya. Tapi ketika mulai diajak aktiv dan di adakan forum diskusi Mahasiswa yang mau mengikuti hanyalah beberapa orang dan bisa dihitung dengan jari, Jadi heran apa sih yang terjadi pada mahasiswa sekarang ini? Padahal terciptanya pmikiran – pemikiran yang bagus dari mahasiswa adalah melalui diskusi - diskusi antar mahasiswa maka disitu akan memunculkan solusi bangus untuk membenahi atau i kut memberi solusi demi kemajuan bangsa kelak. Menurut kenyataan yang sudah terjadi, pemimpin – pemimpin bangsa ini terlahir dari aktivis mahasiswa dan pemuda – pemuda yang pnya nyali pada zamannya. Seperti yang di bilang oleh orang – orang hebat di negri ini misal ; Dalam acara di televisi suwasta Dahlan Iskan (mentri BUMN), berkata “ bedanya mahasiswa yang aktivisdengan mahasiswa yang kutu buku, yang aktivis kelak di kemudian hari akan lebih sukses dan mengerti permasalahan – permasalahan” , Mahfud MD (ketua Mahkamah Konstitusi) berkata “ saya jadi aktivis slama jad i mahasiswa dan juga saya belajar dan dapat nilai memuaskan”. Abraham Samad ( ketua KPK) berkata “ kita harus bangga menjadi aktivis, saya bisa terpilih menjadi ketua KPK karena saya mantan Aktivis”. Orang – orang hebat ini semua berawal dari keaktivan mereka saat muda dan mnjadi Mahasiswa. Jadi kenapa saya anggap mahasiswa dan pemuda itu mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembangunan bangsa? Karena saat muda saat menjadi mahasiswa adalah masa – masa untuk menggembangkan kereatifitas dan pemikiran yang bersifat memberi solusi dalam setiap masalah, karena memiliki kemampuan dan kekuatan, terlebih yang mahasiswa di dukung dengan ilmu pngetahuan dan teknologi yang sekarang terbilang canggih yang didapatkannya dari bangku pendidikan. Apa lagi telah dibentuknya sekarang Undang – Undang Kepemudaan UU 40/2009. Pengembangan, kreatifitas dan kegiatan kepemudaan yang positif pastilah dilindungi Undang – Undang.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://buletininfo.com/?com=news&task=banneritem&view=raw&id=20410" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://buletininfo.com/?com=news&task=banneritem&view=raw&id=20410" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
buletininfo.com</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: 'Droid Sans'; font-size: 12px; line-height: 18.5px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #666666; font-family: 'Droid Sans'; font-size: 12px; line-height: 18.5px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<a href="http://usm.ac.id/blog/2013/01/28/peran-strategis-pemuda-dan-mahasiswa-dalam-pembangunan-bangsa/">http://usm.ac.id/blog/2013/01/28/peran-strategis-pemuda-dan-mahasiswa-dalam-pembangunan-bangsa/</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-44292933868206784712013-07-01T11:53:00.000-07:002013-07-02T11:53:48.495-07:00Peran Masyarakat Ikut Memajukan Pendidikan<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px;">
Setiap sekolah memiliki kebutuhan yang berbeda, sesuai dengan program yang telah dicanangkan setiap sekolah. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang menyamaratakan biaya pendidikan dalam bentuk dana BOS atau Biaya Operasional Sekolah hendaknya tidak menutup peluang dan peran masyarakat yang ingin membantu dan memajukan pendidikan.</div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px;">
Sudah sepatutnya masyarakat yang ingin berperan, baik dari sisi keuangan, sarana dan prasarana, sumbangan pemikiran, dan sebagainya, harus diterima. Namun demikian, prinsip akuntabilitas dengan audit yang benar menjadi syarat penting. Di samping itu, akses pendidikan demi keadilan bagi seluruh masyarakat, juga harus dikedepankan.</div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px;">
Demikian benang merah dari kegiatan, Focus Group Discussion (FGD) pendidikan bertema "Peran Serta Masyarakat Menuju Akses<a href="http://www.tribunnews.com/tag/pendidikan" style="color: #024f84; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none;">Pendidikan</a> yang Luas, Adil, dan Berkualitas" yang diadakan di SMAN 61, Jakarta, Jumat (10/5/2013).</div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px;">
FGD dibuka oleh Kepala Dinas <a href="http://www.tribunnews.com/tag/pendidikan" style="color: #024f84; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none;">Pendidikan</a> DKI Jakarta Dr. Taufik Yudi, menampilkan narasumber pengamat pendidikan Darmaningtyas, Ketua Dewan <a href="http://www.tribunnews.com/tag/pendidikan" style="color: #024f84; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none;">Pendidikan</a> DKI Jakarta Dr. Margani Mustar, Ketua Komite Sekolah SMAN 61 Suprayogi, SH, praktisi media Andi Reza dan dihadiri para Ketua dan anggota Komite sekolah dari SMA di Jakarta, Wakil Kepala Dinas <a href="http://www.tribunnews.com/tag/pendidikan" style="color: #024f84; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none;">Pendidikan</a> DKI Prof.Agus Suradika, Kepala-kepela bidang dan sejumlah guru.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/dinas-pendidikan-dki2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/dinas-pendidikan-dki2.jpg" /></a></div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px;">
<br /></div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px;">
Darmaningtyas mengatakan, bantuan masyarakat yang diberikan kepada sekolah bukanlah barang haram. Malah, bantuan itu sangat dibutuhkan untuk lebih memajukan sekolah bersangkutan. Asalkan dengan catatan, tidak memaksa dan secara psikologis tidak menekan bagi mereka yang tidak mampu.</div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px;">
“Memang diperlukan penggalangan dana untuk ikut membantu sekolah yang emmiliki program yang bagus, namun dari sisi dana yang dialokasikan lewat BOS tidak mencukupi. Saya tidak masalah, agar dana itu diaudit dan penggunaannya transparan,” ujar Darmaningtyas</div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px;">
Agus Suprayogi, Ketua Komite Peduli Mutu <a href="http://www.tribunnews.com/tag/pendidikan" style="color: #024f84; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none;">Pendidikan</a> mengatakan tanggung jawab pendidikan tidak semata-mata hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Namun peran masyarakat tetap dibutuhkan untuk membangun pendidikan yang lebih berkualitas.</div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px;">
Peran Komite SMAN 61 yang berhasil mengembangkan sekolah dan membangun beberapa sarana, bahkan mampu membeli aset tanah untuk penambahan gedung sekolah dan sudah diserahkan ke pemerintah, dipuji Kepala Dinas <a href="http://www.tribunnews.com/tag/pendidikan" style="color: #024f84; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none;">Pendidikan</a> DKI Taufik Yudi.</div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px;">
Mantan Kepa Dinas <a href="http://www.tribunnews.com/tag/pendidikan" style="color: #024f84; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none;">Pendidikan</a> DKI yang juga Ketua Dewan<a href="http://www.tribunnews.com/tag/pendidikan" style="color: #024f84; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none;">Pendidikan</a> DKI, Margani Mustar mengatakan, peran masyarakat dalam hal ini bantuan dalam bentuk donasi dana untuk membantu kegiatan sekolah, sudah selayaknya diperbolehkan.</div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px 0px 25px;">
Praktisi media Andy Reza mengatakan tidak perlu khawatir pada media atau pers soal donasi bantuan dari masyarakat, apabila semua dilakukan dalam koridor yang benar dan dana digunakan untuk kemajuan pendidikan.</div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px;">
“Mengapa takut dengan pers? Karena pers hanya memberitakan apa yang terjadi,” katanya.</div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.701961); color: #323233; font-family: Arial, 'sans serif'; font-size: 16px; line-height: 25px; padding: 0px;">
<a href="http://www.tribunnews.com/">http://www.tribunnews.com</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8286276176898972773.post-56979762587971423652013-06-30T10:40:00.000-07:002013-07-02T10:41:02.223-07:00Upaya Pemerintah Mengurangi Pengangguran dan Kemiskinan<span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">JAKARTA - Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah dengan menekan jumlah pengangguran di tanah air dan mengurangi angka kemiskinan.</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">Per Agustus lalu tingkat pengangguran di Indonesia berada diposisi 6,14 persen atau sekitar 7,24 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk miskin pada Maret 2012 mencapai 29,13 juta orang atau 11,96 persen dari jumlah penduduk Indonesia.</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">Walaupun jumlah penduduk miskin berkurang 890 ribu orang jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2011 yang sebesar 30,02 juta orang namun jumlah ini lebih banyak jika dibandingkan dengan penduduk Australia yang hanya 21.5 juta jiwa dan negara tetangga Malaysia memiliki polulasi sebasar 28.3 juta jiwa.</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">Agar dapat memenuhi target pada tahun 2014 dengan menurunkan angka kemiskinan di bawah 10 persen dan tingkat pengangguran di bawah 5 persen, pemerintah pun membuat berbagai program salah satunya adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri bidang pariwsita.</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">Dikatakan oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar bahwa untuk memberdayakan sekaligus meningkatkan kesejahterakan masyarakat pihaknya menyalurkan bantuan dana di daerah objek wista sejak tahun tiga tahun lalu.</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">"Pada tahun 2009 kami menyalurkan bantuan di 104 desa di 17 provinsi, dengan pagu anggaran 8,75 miliar rupiah. Implementasi PNPM Mandiri Pariwisata 2010 berimbas positif pada tahun ini. Karena program tersebut dinilai berhasil memberdayakan rakyat, sehingga alokasi anggarannya pada 2011 dinaikkan secara signifikan menjadi 61,7 miliar rupiah dari sebelumnya di tahun 2010 19,575 miliar rupiah," kata Sapta di Jakarta, Kamis (19/12).</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">Ditambahkannya, cakupan PNPM Mandiri Pariwisata juga diperluas, bila pada 2010 diperuntukkan bagi 200 desa di 29 provinsi, tahun ini ada 569 desa di 33 provinsi di tanah air yang mendapatkan bantuan PNPM Mandiri Pariwisata.</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">Dijelaskannya bahwa masing-masing perdesa dua kali selama dua tahun berturut-turut. Tahun pertama 100 juta rupiah dan pada tahun kedua sebesar 150 juta rupiah. Dana bantuan itu digunakan untuk pembangunan yang menunjang daya tarik wisata desa.</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">Selain itu, masih dalam rangka peningkatan pemberdayaan masyarakat, pemerintah akan memberikan fasilitas pembiayaan usaha masyarakat bidang pariwisata melalui paket Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI).</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">Penyaluran kredit kepada kelompok desa wisata dan kelompok sadar wisata dimaksudkan untuk mempercepat kemandirian ekonomi dan peningkatan kesejahteraan mereka yang tinggal di objek-objek wisata.</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">"Dari upaya ini terbukti memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat desa dan tentunya akan mengangkat perekonomian masyarakat tersebut," katanya.</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">Bahkan sebagai dari desa-desa wisata tersebut produk yang mereka hasilkan tidak hanya dapat dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung ke daerah meraka akan tapi sudah di ekspor ke luar kota dan pulau bahkan ada yang keluar negeri.</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekaf, Firmansyah Rahim saat berkunjung ke Magelang, Jawa Tengah beberapa waktu mengatakan melihat keberhasilan yang dilakukan oleh desa wisata dalam mengangkat perekonomian suatu di daerah</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">Untuk ini pihaknya menargetkan hingga 2014 nanti, desa wisata di seluruh Indonesia akan akan 2000 desa dengan plafon anggaran PNPM Mandiri bidang Pariwisata sampai 2014 sebesar 366 miliar rupiah.</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">"Hingga 2012, kami memberikan dana PNPM kepada 978 desa wisata. Dari jumlah tersebut 80 persen telah berkembang sesuai potensi setempat. Namun, sisanya masih belum berkembang lantaran keliru dalam mengolah potensi desa," katanya.</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">Dan untuk mendukung keberhasilan pengelolaan desa wisata, Kemenparekraf juga akan memfasilitasi terbentuknya jaringan desa wisata di Indonesia. Dimana jaringan desa wisata tersebut diharapkan dapat menjadi wahana komunikasi dan tukar pengalaman antar-desa wisata.</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">Diungkapkannya melalui jaringan desa wisata tersebut, pihaknya juga akan memberikan pendampingan dan pembinaan dalam berbagai bentuk untuk mendorong meningkatnya pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pariwisata di daerahnya. </span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">Selain itu, pembentukan Jaringan Desa Wisata Indonesia itu diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada wisatawan dan membantu pemasaran desa wisata yang ada sehingga bisa maju dan berkembang.</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">"Desa wisata yang belum maju bisa melihat desa wisata yang sudah maju sehingga bisa belajar. Jika desa wisata di suatu wilayah penuh, maka bisa mengalihkan ke desa wisata di wilayah lain yang mempunyai karakteristik hampir sama dan belum penuh wisatawannya," katanya.</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">Satu Millar</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kemenparekraf, Bakri menceritakan kalau saat ini upaya yang dilakukan oleh pihaknya telah membuahkan hasil. Dicontohkannya adalah Desa Wisata Wanurejo yang terkenal dengan tempat wisatanya, candi Borobudur yang telah berhasil terbebas dari kemiskinan dan juga penggangguran.</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">"Informasi dari pemerintah kabupaten Magelang setiap tahunnya masyarakat di desa wisata Wanurejo memperoleh pendapatan sekitar satu miliar rupiah," katanya.</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">Kata dia, potensi yang dikembangkan di desa wisata mulai dari pengembangan kuliner, sovenir, jasa pemandu wisata hingga home stay.</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">Tidak hanya disana, di desa wisata Bejiharjo, Kabupaten Gunungkidul dan Banjarasri, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta juga telah berhasil mengangkat perekonomian masyarakat.</span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">Disana dana PNPM yang diterima masyarakat ini dipergunakan untuk pengelolaan dan pengembangan objek wisata Goa Pindul di desa tersebut. Wisata Goa Pindul ialah wisata cave tubing, yakni menelusuri gua yang dialiri air sungai menggunakan ban karet. Meski telah ada sejak ratusan tahun lalu, Goa Pindul bukanlah sebuah tujuan wisata di Yogyakarta. </span><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><br style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;" /><span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;">"Keberadaan Goa Pindul kini berubah menjadi salah satu tempat tujuan wisata bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Hal ini dapat terjadi setelah masyarakat setempat menerima dana PNPM Mandiri pada 2010 lalu. Dana bantuan pun dipergunakan masyarakat untuk melakukan penataan di gua yang memiliki panjang 300 meter ini," katanya. mza</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;"><br /></span>
<span style="background-color: white; font-family: utopia; font-size: 16px;"><br /></span>
<a href="http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/108563">http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/108563</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06787704814334551666noreply@blogger.com0