JAKARTA - Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah dengan menekan jumlah pengangguran di tanah air dan mengurangi angka kemiskinan.
Per Agustus lalu tingkat pengangguran di Indonesia berada diposisi 6,14 persen atau sekitar 7,24 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk miskin pada Maret 2012 mencapai 29,13 juta orang atau 11,96 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Walaupun jumlah penduduk miskin berkurang 890 ribu orang jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2011 yang sebesar 30,02 juta orang namun jumlah ini lebih banyak jika dibandingkan dengan penduduk Australia yang hanya 21.5 juta jiwa dan negara tetangga Malaysia memiliki polulasi sebasar 28.3 juta jiwa.
Agar dapat memenuhi target pada tahun 2014 dengan menurunkan angka kemiskinan di bawah 10 persen dan tingkat pengangguran di bawah 5 persen, pemerintah pun membuat berbagai program salah satunya adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri bidang pariwsita.
Dikatakan oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar bahwa untuk memberdayakan sekaligus meningkatkan kesejahterakan masyarakat pihaknya menyalurkan bantuan dana di daerah objek wista sejak tahun tiga tahun lalu.
"Pada tahun 2009 kami menyalurkan bantuan di 104 desa di 17 provinsi, dengan pagu anggaran 8,75 miliar rupiah. Implementasi PNPM Mandiri Pariwisata 2010 berimbas positif pada tahun ini. Karena program tersebut dinilai berhasil memberdayakan rakyat, sehingga alokasi anggarannya pada 2011 dinaikkan secara signifikan menjadi 61,7 miliar rupiah dari sebelumnya di tahun 2010 19,575 miliar rupiah," kata Sapta di Jakarta, Kamis (19/12).
Ditambahkannya, cakupan PNPM Mandiri Pariwisata juga diperluas, bila pada 2010 diperuntukkan bagi 200 desa di 29 provinsi, tahun ini ada 569 desa di 33 provinsi di tanah air yang mendapatkan bantuan PNPM Mandiri Pariwisata.
Dijelaskannya bahwa masing-masing perdesa dua kali selama dua tahun berturut-turut. Tahun pertama 100 juta rupiah dan pada tahun kedua sebesar 150 juta rupiah. Dana bantuan itu digunakan untuk pembangunan yang menunjang daya tarik wisata desa.
Selain itu, masih dalam rangka peningkatan pemberdayaan masyarakat, pemerintah akan memberikan fasilitas pembiayaan usaha masyarakat bidang pariwisata melalui paket Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Penyaluran kredit kepada kelompok desa wisata dan kelompok sadar wisata dimaksudkan untuk mempercepat kemandirian ekonomi dan peningkatan kesejahteraan mereka yang tinggal di objek-objek wisata.
"Dari upaya ini terbukti memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat desa dan tentunya akan mengangkat perekonomian masyarakat tersebut," katanya.
Bahkan sebagai dari desa-desa wisata tersebut produk yang mereka hasilkan tidak hanya dapat dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung ke daerah meraka akan tapi sudah di ekspor ke luar kota dan pulau bahkan ada yang keluar negeri.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekaf, Firmansyah Rahim saat berkunjung ke Magelang, Jawa Tengah beberapa waktu mengatakan melihat keberhasilan yang dilakukan oleh desa wisata dalam mengangkat perekonomian suatu di daerah
Untuk ini pihaknya menargetkan hingga 2014 nanti, desa wisata di seluruh Indonesia akan akan 2000 desa dengan plafon anggaran PNPM Mandiri bidang Pariwisata sampai 2014 sebesar 366 miliar rupiah.
"Hingga 2012, kami memberikan dana PNPM kepada 978 desa wisata. Dari jumlah tersebut 80 persen telah berkembang sesuai potensi setempat. Namun, sisanya masih belum berkembang lantaran keliru dalam mengolah potensi desa," katanya.
Dan untuk mendukung keberhasilan pengelolaan desa wisata, Kemenparekraf juga akan memfasilitasi terbentuknya jaringan desa wisata di Indonesia. Dimana jaringan desa wisata tersebut diharapkan dapat menjadi wahana komunikasi dan tukar pengalaman antar-desa wisata.
Diungkapkannya melalui jaringan desa wisata tersebut, pihaknya juga akan memberikan pendampingan dan pembinaan dalam berbagai bentuk untuk mendorong meningkatnya pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pariwisata di daerahnya.
Selain itu, pembentukan Jaringan Desa Wisata Indonesia itu diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada wisatawan dan membantu pemasaran desa wisata yang ada sehingga bisa maju dan berkembang.
"Desa wisata yang belum maju bisa melihat desa wisata yang sudah maju sehingga bisa belajar. Jika desa wisata di suatu wilayah penuh, maka bisa mengalihkan ke desa wisata di wilayah lain yang mempunyai karakteristik hampir sama dan belum penuh wisatawannya," katanya.
Satu Millar
Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kemenparekraf, Bakri menceritakan kalau saat ini upaya yang dilakukan oleh pihaknya telah membuahkan hasil. Dicontohkannya adalah Desa Wisata Wanurejo yang terkenal dengan tempat wisatanya, candi Borobudur yang telah berhasil terbebas dari kemiskinan dan juga penggangguran.
"Informasi dari pemerintah kabupaten Magelang setiap tahunnya masyarakat di desa wisata Wanurejo memperoleh pendapatan sekitar satu miliar rupiah," katanya.
Kata dia, potensi yang dikembangkan di desa wisata mulai dari pengembangan kuliner, sovenir, jasa pemandu wisata hingga home stay.
Tidak hanya disana, di desa wisata Bejiharjo, Kabupaten Gunungkidul dan Banjarasri, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta juga telah berhasil mengangkat perekonomian masyarakat.
Disana dana PNPM yang diterima masyarakat ini dipergunakan untuk pengelolaan dan pengembangan objek wisata Goa Pindul di desa tersebut. Wisata Goa Pindul ialah wisata cave tubing, yakni menelusuri gua yang dialiri air sungai menggunakan ban karet. Meski telah ada sejak ratusan tahun lalu, Goa Pindul bukanlah sebuah tujuan wisata di Yogyakarta.
"Keberadaan Goa Pindul kini berubah menjadi salah satu tempat tujuan wisata bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Hal ini dapat terjadi setelah masyarakat setempat menerima dana PNPM Mandiri pada 2010 lalu. Dana bantuan pun dipergunakan masyarakat untuk melakukan penataan di gua yang memiliki panjang 300 meter ini," katanya. mza
http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/108563
Per Agustus lalu tingkat pengangguran di Indonesia berada diposisi 6,14 persen atau sekitar 7,24 juta orang. Sedangkan jumlah penduduk miskin pada Maret 2012 mencapai 29,13 juta orang atau 11,96 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Walaupun jumlah penduduk miskin berkurang 890 ribu orang jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2011 yang sebesar 30,02 juta orang namun jumlah ini lebih banyak jika dibandingkan dengan penduduk Australia yang hanya 21.5 juta jiwa dan negara tetangga Malaysia memiliki polulasi sebasar 28.3 juta jiwa.
Agar dapat memenuhi target pada tahun 2014 dengan menurunkan angka kemiskinan di bawah 10 persen dan tingkat pengangguran di bawah 5 persen, pemerintah pun membuat berbagai program salah satunya adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri bidang pariwsita.
Dikatakan oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar bahwa untuk memberdayakan sekaligus meningkatkan kesejahterakan masyarakat pihaknya menyalurkan bantuan dana di daerah objek wista sejak tahun tiga tahun lalu.
"Pada tahun 2009 kami menyalurkan bantuan di 104 desa di 17 provinsi, dengan pagu anggaran 8,75 miliar rupiah. Implementasi PNPM Mandiri Pariwisata 2010 berimbas positif pada tahun ini. Karena program tersebut dinilai berhasil memberdayakan rakyat, sehingga alokasi anggarannya pada 2011 dinaikkan secara signifikan menjadi 61,7 miliar rupiah dari sebelumnya di tahun 2010 19,575 miliar rupiah," kata Sapta di Jakarta, Kamis (19/12).
Ditambahkannya, cakupan PNPM Mandiri Pariwisata juga diperluas, bila pada 2010 diperuntukkan bagi 200 desa di 29 provinsi, tahun ini ada 569 desa di 33 provinsi di tanah air yang mendapatkan bantuan PNPM Mandiri Pariwisata.
Dijelaskannya bahwa masing-masing perdesa dua kali selama dua tahun berturut-turut. Tahun pertama 100 juta rupiah dan pada tahun kedua sebesar 150 juta rupiah. Dana bantuan itu digunakan untuk pembangunan yang menunjang daya tarik wisata desa.
Selain itu, masih dalam rangka peningkatan pemberdayaan masyarakat, pemerintah akan memberikan fasilitas pembiayaan usaha masyarakat bidang pariwisata melalui paket Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Penyaluran kredit kepada kelompok desa wisata dan kelompok sadar wisata dimaksudkan untuk mempercepat kemandirian ekonomi dan peningkatan kesejahteraan mereka yang tinggal di objek-objek wisata.
"Dari upaya ini terbukti memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat desa dan tentunya akan mengangkat perekonomian masyarakat tersebut," katanya.
Bahkan sebagai dari desa-desa wisata tersebut produk yang mereka hasilkan tidak hanya dapat dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung ke daerah meraka akan tapi sudah di ekspor ke luar kota dan pulau bahkan ada yang keluar negeri.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekaf, Firmansyah Rahim saat berkunjung ke Magelang, Jawa Tengah beberapa waktu mengatakan melihat keberhasilan yang dilakukan oleh desa wisata dalam mengangkat perekonomian suatu di daerah
Untuk ini pihaknya menargetkan hingga 2014 nanti, desa wisata di seluruh Indonesia akan akan 2000 desa dengan plafon anggaran PNPM Mandiri bidang Pariwisata sampai 2014 sebesar 366 miliar rupiah.
"Hingga 2012, kami memberikan dana PNPM kepada 978 desa wisata. Dari jumlah tersebut 80 persen telah berkembang sesuai potensi setempat. Namun, sisanya masih belum berkembang lantaran keliru dalam mengolah potensi desa," katanya.
Dan untuk mendukung keberhasilan pengelolaan desa wisata, Kemenparekraf juga akan memfasilitasi terbentuknya jaringan desa wisata di Indonesia. Dimana jaringan desa wisata tersebut diharapkan dapat menjadi wahana komunikasi dan tukar pengalaman antar-desa wisata.
Diungkapkannya melalui jaringan desa wisata tersebut, pihaknya juga akan memberikan pendampingan dan pembinaan dalam berbagai bentuk untuk mendorong meningkatnya pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pariwisata di daerahnya.
Selain itu, pembentukan Jaringan Desa Wisata Indonesia itu diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada wisatawan dan membantu pemasaran desa wisata yang ada sehingga bisa maju dan berkembang.
"Desa wisata yang belum maju bisa melihat desa wisata yang sudah maju sehingga bisa belajar. Jika desa wisata di suatu wilayah penuh, maka bisa mengalihkan ke desa wisata di wilayah lain yang mempunyai karakteristik hampir sama dan belum penuh wisatawannya," katanya.
Satu Millar
Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kemenparekraf, Bakri menceritakan kalau saat ini upaya yang dilakukan oleh pihaknya telah membuahkan hasil. Dicontohkannya adalah Desa Wisata Wanurejo yang terkenal dengan tempat wisatanya, candi Borobudur yang telah berhasil terbebas dari kemiskinan dan juga penggangguran.
"Informasi dari pemerintah kabupaten Magelang setiap tahunnya masyarakat di desa wisata Wanurejo memperoleh pendapatan sekitar satu miliar rupiah," katanya.
Kata dia, potensi yang dikembangkan di desa wisata mulai dari pengembangan kuliner, sovenir, jasa pemandu wisata hingga home stay.
Tidak hanya disana, di desa wisata Bejiharjo, Kabupaten Gunungkidul dan Banjarasri, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta juga telah berhasil mengangkat perekonomian masyarakat.
Disana dana PNPM yang diterima masyarakat ini dipergunakan untuk pengelolaan dan pengembangan objek wisata Goa Pindul di desa tersebut. Wisata Goa Pindul ialah wisata cave tubing, yakni menelusuri gua yang dialiri air sungai menggunakan ban karet. Meski telah ada sejak ratusan tahun lalu, Goa Pindul bukanlah sebuah tujuan wisata di Yogyakarta.
"Keberadaan Goa Pindul kini berubah menjadi salah satu tempat tujuan wisata bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Hal ini dapat terjadi setelah masyarakat setempat menerima dana PNPM Mandiri pada 2010 lalu. Dana bantuan pun dipergunakan masyarakat untuk melakukan penataan di gua yang memiliki panjang 300 meter ini," katanya. mza
http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/108563